Bandung, persis.or.id – Pada Ahad (25/09/2022), Muktamar XVI PERSIS memasuki hari ketiga. Secara maraton, pada hari ini akan disampaikan paparan Laporan Jihad Majelis Penasihat (MP), diikuti dengan LPJ Ketua Umum PP PERSIS Masa Jihad 2015-2022. Selepas istirahat dan makan siang, akan dilaksanakan sidang-sidang komisi.
Dalam penyampaian laporannya, Ketua Majelis Penasihat PP PERSIS Prof. Dr. H. Maman Abdurrahman, M.A. menyampaikan beberapa point penting.
Setelah menyampaikan kondisi dan perkembangan internal MP selama 7 tahun, dirinya juga menyampaika hal-hal pokok, yaitu rekomendasi dan tazkirah.
Terdapat tujuh tazkirah MP terhadap PERSIS di masa-masa mendatang.
Pertama, zaman terus berubah, PERSIS di seluruh tanah air harus berani mengubah pola, strategi, media, dan metode dakwah yang lebih terbuka.
Kedua, PERSIS diharapkan menjadi umat terbaik. Sehingga, lebih aktif dalam menegakkan amar maruf nahi munkar, dengan cara-cara yang tepat dan terukur.
Ketiga, PERSIS harus tetap hadir sebagai pencerah sebagaimana kelahirannya di awal abad ke-20.
“Keempat, kita harus berkaca kepada para tokoh PERSIS di awal abad 20 yang mampu menjadikan organisasi ini menjadi besar dan mempunyai daya tarik tersendiri,” ujarnya.
Kelima, PERSIS dapat lebih menegaskan lagi posisi dan eksistensinya sebagai salah satu ikon penting pergerakan Islam di Indonesia.
Keenam, di era digital, PERSIS harus kembali menunjukkan jati dirinya sebagai organisasi pemikiran Islam.
Ketujuh, ke depan diperlukan kepemimpinan pusat yang kuat dalam pemikiran. Sehingga, dikenal lebih luas di pentas nasional dan internasional.
Reporter: MN
Editor: Fia Afifah