Turki dan Masjid

oleh Reporter

12 April 2018 | 01:30

Istanbul – persis.or.id, Seluruh daratan kota kota di Turki dihiasi masjid-masjid berasitektur indah. Bentuknya juga nyaris mirip satu sama lain, memiliki kubah besar dan beberapa kubah kecil dan tentu yang menjadi ciri khasnya adalah bentuk menaranya yang lancip.

Jika Kairo mendapat julukan negeri seribu menara, mungkin Istanbul berhak menyandang gelar yang sama.

Banyak sejarah yang melatar belakangi berdirinya masjid, ada beberapa yang paling banyak mendapat perhatian khususnya jamaah umroh, diantaranya


1. Masjid Abu Ayyub Al-Anshari / Eyüp Sultan Mosque

Masjid Ayyub Al-Anshari atau Masjid Sultan Ayyub atau di dunia internasional dikenal dengan Eyüp Sultan Mosque merupakan masjid pertama yang berdiri di Istanbul. Sebuah kompleks masjid yang terletak di luar dinding-dinding kota Konstantinopel, condong ke sudut Eropa dari Istanbul. Masjid Sultan Ayyub terletak di dekat Tanduk Emas, dan selalu ramai tiap Jumat dan bulan Ramadhan, terutama saat senja ketika akan berbuka puasa.

Masjid ini menjadi tempat yang bersejarah. Di masjid inilah dahulu sultan-sultan yang hendak mendapat tampuk kekuasaan disahkan dengan pedang milik Usman. Upacara penobatan sultan baru berlangsung di sana. Para penguasa Ottoman dahulu begitu ingin dikuburkan di area masjid ini. Area Masjid Sultan Ayyub memang memiliki kompleks permakaman tempat orang-orang terpandang, seperti perdana menteri, anggota dewan, petinggi militer, serta cendekiawan Muslim.

Berdasarkan sejarah, Masjid Abu Ayyub Al-Anshari merupakan masjid pertama yang dibangun oleh Kesultanan Turki Ottoman setelah penaklukan Konstantinopel di tahun 1453. Di dalam kompleks masjid terdapat makam Abu Ayyub al-Ansari. Kita akan langsung tahu dari mana nama masjid ini berasal. Diikuti oleh penaklukan Konstantinopel pada tahun 1453, Masjid ini pertama kali dibangun oleh Turki Ottoman di Istanbul pada tahun 1458 oleh Ayyub Al-Anshari.


2. Hagia Sophia dari Gereja kemudian berubah jadi Mesjid dan kini menjadi museum

Awalnya sebagai Gereja

Konstantinopel didirikan ribuan tahun yang lalu oleh pahlawan legendaries Yunani, Byzas, kota ini dinamai sesuai dengan namanya yaitu Byzantium. Pada tahun 324 Kaisar Konstantin memindahkan ibukota Romawi Timur ke kota ini dan sejak itu namanya diubah menjadi Konstantinopel dan negaranya disebut dengan Byzantium. Konstantinopel sering disebut dengan New Rome, kota dengan aktivitas dagang terbanyak.

Pada hari Selasa, tanggal 29 Mei 1453, serangan umum yang dilakukan oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih yang bertolak dari Edirne sejak tanggal 23 Maret 1453 pada hari Jumat, akhirnya bisa menembus tembok Konstantinopel dan jatuhnya pertahanan kota pada hari itu, setelah turunnya pasukan Yeniseri. Kekaisaran Byzantium jatuh, penaklukan kota Konstantinopel menjadi awal baru bagi kota yang diagungkan seluruh dunia pada masa itu, menjadi simbol penaklukan Barat oleh Timur.

Dan kaum kafir tetap terlindungi dalam kendali pemerintahan muslim.

Setelah penaklukan Konstantinopel, ibukota Utsmani pindah ke kota itu. Nama Konstantinopel berubah menjadi Istanbul (Kota Islam). Sultan membangun Konstantinopel dan mengembalikan sebagai pusat peradaban dan menjadikannya kota termegah di dunia. Sultan memerintahkan kepada arsiteknya untuk menghias kota dengan taman-taman yang dialiri air, masjid-masjid, tempat pemandian, dan juga Kapali Carsi atau Grand Bazaar, sebagai pasar pusat yang menampung ribuan pedagang. Pada tahun 1459 Sultan memerintahkan untuk menegakkan sebuah bangunan istana, di titik yang paling menjorok ke lautan, dan istana Topkapilah jawabannya.

Hagia Sophia menjadi sebuah masjid berlangsung selama 482 tahun, hampir lima ratus tahun lamanya. Total bangunan ini sebagai tempat ibadah sebagai gereja dan masjid hampir selama 1400 tahun lamanya, meskipun beberapa kali diperbaiki.

Hagia Sophia sebagai Museum

Pada tahun 1935 ketika Turki menjadi Republik, presiden pertamanya Mustafa Kemal Ataturk, memerintahkan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi sebuah museum. Mulailah pembongkaran Hagia Sophia, dengan menampakkan kembali simbol lukisan-lukisan sakral kekristenan, seperti yang dapat kita lihat saat ini. Dimana ada dua simbol agama Islam dan Kristen dalam bangunan ini.

Mengingat usianya, kekayaan sejarahnya dan juga keindahan arsitekturnya, pada tahun 1985, ditetapkan oleh UNESCO sebagai World Heritage Site.

Yang menarik dalam musium Hagia Sophia penulis masih mendengarkan suara adzan berkumandang, simbol simbol Islam dan Kristen masih terlihat dengan jelas, misalnya simbol Allah dan Muhammad ditengah tengahnya ada gambar Bunda Maria.

Ada juga beberapa mesjid lainnya Blue Mosque, Green Mosque dll


#karyaimtaq

#umrohplusturki

#sejarah

Penulis: Dr H Ihsan Setiadi Latief (Pembimbing Umroh PT Karya Imtaq)

Reporter: Reporter Editor: admin