Balai Astri Pusdai Jabar hari Rabu, 28 Agustus 2019 kemarin tampak riuh dan menghijau dipenuhi oleh sekitar 5000 an kader, anggota dan simpatisan Persis se-Kota Bandung. Mereka tampak antusias mengikuti pembukaan MUSYAWARAH DAERAH (MUSDA) Persis ke VIII dan Persistri ke VII.
Dalam laporannya Ketua Panitia Musda KH. Wawa Suryana Hidayat mengatakan bahwa Musda kali ini spesial karena dilaksanakan menjelang Muktamar yang kebetulan akan dihelat di Bandung Raya. Musda ini juga diharapkan dapat menghasilkan tasykil yang berjiwa Satu rasa, Satu usaha, dan Satu suara. Tasykil yang memiliki dedikasi, loyalitas, dan integritas tinggi untuk memajukan jam'iyyah dengan ruhul jihad "Berjuang untuk meniadakan diri". Tasykil yang siap mengorbankan waktu, tenaga, harta dan jiwa untuk kebaikan islam dan kaum muslimin.
Sementara itu Ketua PD Persis Kota Bandung, H. Iman Setiawan Latief, SH, dalam sambutannya menyatakan bahwa Persis telah lama hadir di Bandung, bekerjasama dengan warga masyarakat, stake holder serta pemerintah untuk membangun, membina dan mendidik masyarakat lebih baik lagi. Iman melanjutkan bahwa tantangan dakwah di era digital ini memerlukan konsentrasi yang tinggi. Dakwah Persis juga harus kahartos dan karaos oleh ummat.
Sedangkan Walikota Bandung, Oded M Danial dalam sambutan yang dibacakan kadis Kesra Kota Bandung, mengharapkan forum Musda ini bukan sekedar menguatkan struktur kepengurusan, tetapi juga wahana untuk meningkatkan kinerja Persis dan Persistri dalam melaksanakan fungsi pembinaan umat. Hal ini penting karena tantangan organisasi ke depan tidak akan lebih ringan dibanding saat ini, dimana Persis dan Persistri akan lebih dituntut menjadi faktor penyeimbang dinamika kehidupan umat dalam meraih kesejahteraan lahiriah dan kekayaan batiniah. Sekaligus sebagai salah satu pilar tegaknya visi kota Bandung yang Unggul, nyaman, sejahtera dan agamis.
“Sebagai lembaga yang berorientasi pendidikan, dakwah dan sosial. Persis dan Persistri telah tampil sebagai institusi yang membawa arah perubahan, baik dalam konteks pemahaman dan pengamalan Islam secara kaffah atau bersungguh-sungguh maupun terhadap kehidupan sosial dengan basis agama.
Perubahan ini juga terkait dengan realitas sosial yang menuntut umat untuk teguh pada aqidah agar tidak mudah hanyut oleh berbagai pengaruh yang bertolak belakang dengan nilai-nilai keislaman, kemanusiaan dan keadilan. Itu pula sebabnya saya menilai Persis dan Persistri sebagai benteng moralitas yang memperkokoh pertahanan umat dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan yang acapkali terlihat penuh kesenangan meski sebagian bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Pada posisi inilah peran para tokoh dan pengurus Persis dan Persistri begitu strategis. Saya percaya keluarga besar Persis dan Persistri memiliki potensi yang luar biasa besar untuk diberdayakan sehingga perannya ke depan bisa lebih kuat dalam penghela perubahan demi muwujudkan baldatun thoyyibatun warobbun ghofur atau masyarakat dan pemerintahan yang senantiasa mendapat ridlo Alloh,” ujar Walikota.
Sementara itu Ustadz Drs. H. Hasyim Suryadi yang mewakili PW Persis Jawa Barat mengajak kepada seluruh anggota, kader maupun simpatisan agar tetap kukuh dan keukeuh berada dalam jamiyyah Persis. Dalam mengelola Jamiyyah ini diperlukan keikhlasan dan kedisiplinan. Jangan menunggu waktu luang tetapi luangkanlah waktu untuk Jamiyyah ini.
Sedangkan dalam taujihnya menggantikan KH. Aceng Zakaria yang berhalangan hadir, KH. Zae Nandang menyambut baik tawaran kerjasama dari Pemerintah Kota Bandung dalam rangka membina masyarakat dan mewujudkan visi dan misi Kota Bandung. “Persis menempatkan diri dalam barisan ummat “yahduuna bil haqqi wabihi yadiluun”. Persis hadir di tengah-tengah ummat untuk menjadi miniatur Islam dan ummat Islam (surotun mushoghorotun anil Islam wahikmatuhul asma). Melalui gerakannya dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial, Persis berupaya melahirkan para ulama yang warosatul anbiya, para pengusaha yang jujur dan pemimpin yang adil.
Ustadz Wawa Pimpin Persis Kota Bandung
Dalam sidang pleno yang dipimpin oleh Ustadz Edi Surahman dari PW Persis Jawa Barat, pemilihan calon Ketua PD Persis Kota Bandung berjalan cukup alot. Diawali dengan proses musyawarah mufakat dengan mengumpulkan para Ketua Cabang dan Otonom. Namun musyawarah mufakat hanya menghasilkan Bakal Calon, karena tiga PC mengusulkan tiga nama yaitu H. Iman S Latief, Ustadz Wawa Suryana Hidayat dan H. Andri Mulyadi. Namun karena Ustadz Iman tidak bersedia dicalonkan akhirnya disepakati hanya dua calon yang maju ke tahap pemilihan suara terbanyak.
Dalam pemilihan tahap kedua Ustadz Wawa S Hidayat meraih 51 suara unggul lima suara dari Andri Mulyadi yang membukukan 46 suara. Dengan komposisi seperti itu maka sidang Pleno menetapkan ustadz Wawa sebagai Ketua PD Persis Kota Bandung periode 2019-2023.
Adapun Ketua PD Persistri dijabat oleh Ibu Elis Salmah menggantikan ibu Hj. Rohimah. (Muchsin al-Fikri/Kominfo)