PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN MANUSIA MUTTAQIN

oleh Redaksi

09 September 2025 | 08:53

PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN MANUSIA MUTTAQIN

PRINSIP-PRINSIP PEMBINAAN MANUSIA MUTTAQIN

Oleh: A. Zakaria



مَلَائِكَةٌ : عَقْلٌ  ----              مَلَائِكَةٌ       : طَاعَةٌ      ----


إِنْسَانٌ        : عَقْلٌ    شَهْوَةٌ            إِنْسَانٌ        : طَاعَةٌ    مَعْصِيَّةٌ


حَيَوَانٌ    : ----  شَهْوَةٌ            شَيْطَانٌ      : ----    مَعْصِيَّةٌ


قَلْبٌ : إِيْمَانٌ/ عَقِيْدَةٌ


عَقْلٌ : إِسْلَامٌ   / عِبَادَةٌ


شُعُوْرٌ     : إِحْسَانٌ / أَخْلَاقٌ


وَلَقَدۡ ذَرَأۡنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلۡجِنِّ وَٱلۡإِنسِۖ لَهُمۡ قُلُوبٞ لَّا يَفۡقَهُونَ بِهَا وَلَهُمۡ أَعۡيُنٞ لَّا يُبۡصِرُونَ بِهَا وَلَهُمۡ ءَاذَانٞ لَّا يَسۡمَعُونَ بِهَآۚ أُوْلَٰٓئِكَ كَٱلۡأَنۡعَٰمِ بَلۡ هُمۡ أَضَلُّۚ أُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡغَٰفِلُونَ. (الأعراف: 179)


Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak diperguna-kannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (Q.S. al-A’râf: 179)


إِنَّ ٱللَّهَ يُدۡخِلُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۖ وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَتَمَتَّعُونَ وَيَأۡكُلُونَ كَمَا تَأۡكُلُ ٱلۡأَنۡعَٰمُ وَٱلنَّارُ مَثۡوٗى لَّهُمۡ. (محمد: 12)


Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal shaleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Q.S. Muhammad: 12)


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ. (آل عمران: 102)


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Q.S. Âli ‘Imrân: 102)


إِنَّ ٱلشَّيۡطَٰنَ لَكُمۡ عَدُوّٞ فَٱتَّخِذُوهُ عَدُوًّاۚ إِنَّمَا يَدۡعُواْ حِزۡبَهُۥ لِيَكُونُواْ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ. (فاطر: 6)


Sesungguhnya syetan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (Q.S. Fâthir: 6)


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ر قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ ص بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ جِبْرِيلُ، فَقَالَ: مَا الْإِيمَانُ؟ قَالَ: اَلْإِيمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَبِلِقَائِهِ وَرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ بِالْبَعْثِ، قَالَ: مَا الْإِسْلَامُ؟ قَالَ: اَلْإِسْلَامُ أَن تَعْبُدَ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ، قَالَ: مَا الْإِحْسَانُ؟ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ، قَالَ: مَتَى السَّاعَةُ؟ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ، وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا، إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْإِبِلِ الْبُهْمُ فِي الْبُنْيَانِ فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ... -رواه البخاري-


Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Pada suatu hari Nabi SAW muncul mendekati para shahabat, lalu datang malaikat Jibril lalu bertanya: “Apakah iman itu?” Nabi SAW menjawab: “Iman itu ialah kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan kamu beriman kepada hari kebang-kitan.” Kemudian dia berkata: “Apakah Islam itu?” Jawab Nabi: “Islam itu ialah kamu mengabdikan diri terhadap Allah dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, kamu dirikan shalat, kamu tunaikan zakat yang diwajibkan, dan shaum di bulan Ramadhan”. Kemudian dia bertanya lagi: “Apakah ihsan itu?” Nabi menjawab: “Kamu menyembah Allah seolah-olah melihat-Nya namun sekiranya kamu tidak dapat melihat-Nya maka sesung-guhnya Dia sentiasa melihatmu”. Kemudian dia bertanya lagi: “Kapan terjadinya hari kiamat?” Nabi menjawab: “Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Namun aku akan terangkan kepadamu tanda-tandanya; (yaitu); jika seorang hamba telah melahirkan tuannya, dan jika para penggembala unta yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun bangunan…” (H.R. al-Bukhâri)


عَنْ أَنَسٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرُ الزِّنَا. -رواه البخاري-


Dari Anas, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda kehancuran (umat) yaitu; hilangnya ilmu agama, tetapnya kebodohan, minum khamr dan prostitusi.” (H.R. Bukhâri)



BACA JUGA:

Kaitan Shiyam dengan Taqwa: Hikmah Puasa dalam Meningkatkan Ketakwaan

Reporter: Redaksi Editor: Gicky Tamimi