Madinah, persis.or.id - Penanggung jawab katering Nooha Herman menjelaskan, dalam menghadapi gelombang 2 jemaah haji dari Makkah ke Madinah. Katering Nooha telah mempersiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi Jemaah haji gelombang kedua.
“Alhamdulillah, untuk tanggung jawab kami pada gelombang pertama sudah hampir rampung, artinya telah selesai perkiraan ya 40%. Dan 60% untuk gelombang kedua,” kata Herman kepada Media Center Haji (MCH), di dapur Nooha, Madinah, Kamis (31/5/2024).
Ia menjelaskan, pekerjaannya juga kemungkinan hampir sama dengan gelombang pertama. Tetapi pesanan lebih banyak pada gelombang kedua.
“Sekitar 6.000 pack untuk sekali. Jadi kalau dikalikan 3, itu jumlahnya 18.000 pack. Yang jelas dari segi bahan makanan ada penambahan,” tambah dia,
Menurutnya, walaupun adanya penambahan jumlah pesanan, ia menegaskan tidak ada masalah bagi Nooha.
Selanjutnya, untuk rasa, pihak Nooha akan ikut kepada Kementerian Agama. Karena Kemenag pada tahun ini mencanangkan citra rasa masakan Jemaah haji bercita rasa nusantara.
“Bahkan tidak hanya rasa saja, Kemenag juga meminta juru masaknya pun harus orang Indonesia asli dan bumbunya juga harus Indonesia,” ungkap Herman.
Masalah persiapan untuk bahan dan bumbu, lanjut Herman, pihak Nooha sebelumnya sudah mempersiapkan dari gelombang pertama ataupun gelombang kedua. Kami sudah siapkan semua. Dari bahan bakunya juga dan bumbu-bumbu semua sudah siap.
“Terkait menu itu tidak ada perbedaan. Kemungkinan yang untuk lansia kita nanti lihat bagaimana permintaan dari jemaah lansia tersebut dan dari Kemenag,” imbuhnya.
Biasanya kita diatur dari ketua kloter ataupun ketua rombongan. Kita sharing langsung ke ketua rombongan ataupun ke ketua keloter untuk lansianya.
Disinggung seperti apa respon Jemaah haji gelombang pertama dan kementerian terhadap hasil masakan Nooha.
Herman menjawab, Alhamdulillah untuk dapur kami, dapur NOHA, banyak jemaah yang merasa cocok. Jadi menambah selera makan.
“Jemaah merasa puas, karena cita rasa masakannya Indonesia banget. Dan sejauh ini tidak ada komplain sama sekali” ujar Herman.
Ia mengulangi, untuk komplain tidak ada, tetapi ada Jemaah yang meminta dimasakan menu-menu tertentu, seperti gado-gado dan pecel lele.
Tahun 2023 itu memang ada menu pecel lele. Tetapi setelah kita telusuri di penyediaan stok barang dari Indonesia itu gak bisa masuk kesini. Tetapi akhirnya kita ganti dengan ikan patin.
Sedangkan untuk gado-gado, Herman menyampaikan, tidak bisa kami penuhi. Karena bahan gado-gado itu mudah basi.
“Bukan tidak menturuti, karena bahannya mudah basi, pertimbangan kami sangat berbahaya untuk Jemaah haji,” pungkasnya.
Pihak Nooha akan memberikan yang terbaik untuk Jemaah haji Indonesia.
Dari Madinah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.