Garut, persis.or.id - Bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Persatuan Islam (PD PERSIS), PD Persatuan Islam Istri (PERSISTRI) Garut, dan STAI PERSIS Garut, Markaz Khidmat Al-Qur'an wa as-Sunnah Garut menyelenggarakan seminar Al-Qur'an dengan tema "Kajian Al-Qur'an di Tatar Sunda".
Seminar tersebut dilaksanakan di Gedung Auditorium STAI PERSIS Garut, pada hari Senin (10/04/2023), dan menghadirkan tiga pakar yang ahli dalam bidang tafsir dan sejarah budaya sebagai narasumber.
Ketiga narasumber tersebut ialah Prof. Dr. Jajang A. Rohmana, Rektor Universitas Persatuan Islam (UNIPI), dengan judul pembahasan "Tafsir Al-Qur'an Basa Sunda"; KH. Rahmat Najieb, Dewan Hisbah PP PERSIS, dengan judul pembahasan "Dinamika Penulisan Tafsir di Persatuan Islam"; dan Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum., Ketua Bidang Tarbiyah PP PERSIS, dengan judul pembahasan "Masa Depan Tafsir Sunda."
Peserta yang hadir pada seminar tersebut berasal dari berbagai kalangan, termasuk para mahasiswa dan guru serta perwakilan anggota PC PERSIS dan PERSISTRI se-Garut.
Acara diawali pembacaan ayat suci Al-Qur'an riwayat Hafs dan Warsy oleh salah seorang mahasiswa STAI PERSIS Garut, kemudian dilanjut oleh pemberian sambutan-sambutan dari Direktur Markaz Khidmat Al-Qur'an wa as-Sunnah Garut, Ketua STAI PERSIS Garut dan Ketua PD PERSIS Garut.
Dalam sambutannya, Direktur Markaz Khidmat Al-Qur'an wa as-Sunnah Garut, Husein Zainal Muttaqien, Lc., M.Pd.I., menyampaikan bahwa dengan terselenggaranya seminar kajian Al-Qur'an di Tatar Sunda ini diharapkan menjadi pemantik lahirnya penulis-penulis tafsir sunda, khususnya di kalangan PERSIS.
Perwakilan Kampus STAI PERSIS Garut mengemukakan kebanggaan dengan pelaksanaan seminar ini. Dr. Endang menyampaikan sambutan menggantikan Ketua STAI PERSIS Garut yang berhalangan hadir.
"Kegiatan ini sangat berguna untuk pengembangan ilmu terutama di STAI PERSIS ada program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)," ujar Ketua LPPM STAI PERSIS Garut.
Ketua PD PERSIS Garut, Ena Sumpena, M.Pd., juga menambahkan bahwa adanya kajian ini tidak hanya untuk mengembangkan tafsir berbahasa Sunda, tetapi juga melestarikan bahasa sekaligus adab dan etika Sunda yang telah terkikis zaman. Sehingga, bisa direlevansikan untuk membantu menunjang pengembangam ilmu pengetahuan termasuk di bidang tafsir Al-Qur'an.
Menurut penjelasan Direktur Markaz Khidmat Al-Qur'an wa as-Sunnah Garut, seminar ini adalah acara kedua yang diselenggarakan bekerja sama dengan lembaga lainnya. Selanjutnya, kajian-kajian Al-Qur'an berbentuk seminar ini rencananya akan terus berlanjut diadakan sebagai bentuk syi'ar Al-Qur'an untuk umat.
[]
(Fitri/dh)