Bandung – peris.or.id, Pesantren Persatuan Islam 1-2 Bandung telah menyelenggarakan acara tahunan rutin yang sudah lazim diselenggarakan di Pesantren Persatuan Islam lainnya ialah HIPA (Haflah Imtihan dan Pekan Amal). Acara tersebut mengambil tema الرجو الى مصر الذاهب (kembali kepada masa keemasan) disertai konsep pameran bertemakan Baghdad dengan 1001 malamnya serta Persatuan Islam dengan sejarah para tokohnya. Di aula Pesantren Persis 1-2 Pejagalan Bandung pada 23-25 Juni 2019.
Selain itu, HIPA tersebut diramaikan dengan beberapa agenda acara diantaranya Ustadz Dr. Roni Nugraha dengan membedah karya beliau berjudul “BAHTERA” dan Ustadz Eka Permana sebagai pemateri tabligh ‘am
HIPA kali ini dilengkapi dengan berbagai macam acara diantaranya terdapat bazar, pentas seni, juga pameran sejarah dan masih banyak lainya. Ada hal unik yang menjadi sebuah sorotan juga menjadi sebuah karakteristik HIPA 2019 yaitu terdapat sebuah ruangan dimana di sekelilingnya terpajang foto tokoh-tokoh Persatuan Islam dan sejarah Persatuan Islam tersendiri dalam sebuah pameran sejarah.
“Pameran sejarah” digarap oleh panitia HIPA dari divisi dekorasi dengan dibantu divisi pabaz (pameran dan bazar) yang bertujuan ingin meningkatkan kesadaran santri Persis dan publik umumnya bahwa sejarah itu hal yang sangat penting hal yang tidak mesti dikucilkan karena di dalamnya terdapat pelajaran yang berharga ialah hikmah. Dari sejarah itu kita bisa mengambil manfaat dan hikmah dari kronologis sejarah itu misal, salah satunya getir perjuangan seorang tokoh lantas kita ambil hikmahnya lalu implementasikan dalam segi-segi kehidupan untuk keselamatan dunia dan akhirat dan juga bertujuan ingin mengenalkan beberapa tokoh-tokoh perjuangan Persis serta karya-karyanya kepada santri Persis khususnya dan publik umumnya supaya lebih dekat dengan tokoh dan ulama Persis dan mengambil hikmah dari getir perjuanganya agar menjadi pelanjut di estafeta selanjutnya. Tujuan kedua tersebut timbul dari latar belakang masalah yang memang melihat daripada fakta lapangan yang kami sadari sedikit sekali santri Persis sadar akan perjuangan tokoh-tokoh terdahulu juga sangat minim santri Persis mengenal beberapa karya tulis tokoh-tokoh terdahulu. Maka dari masalah itu panitia HIPA mencoba mengikis sedikit demi sedikit dengan edukasi membuat “pameran sejarah”.
Di pameran sejarah tersebut terdapat beberapa tokoh Persis dan ulama Persis diantaranya; KH. Zamzam, Ahmad Hassan, Mohammad Natsir, M. Isa Anshary, E. Abdurrahman, A Latief Mukhtar dan Siddiq Aminullah.
Juga beserta karya tulis tokoh dan ulama Persis seperti Pengajaran Shalat karangan Ahmad Hassan, Fiqhud Dakwah karangan Mohammad Natsir, Mujahid Dakwah karangan M Isa Anshary, Al-Ibroh dan Recik-Recik Dakwah karangan E Abdurrahman, Jiwa Tanpa Topeng Kepalsuan karangan Shiddiq Amin. Selain itu, pameran sejarah yang bekerjasama dengan Pesantren Sastra sebuah lembaga kajian yang berada di bawah Lembaga Kajian Turats dan Pemikiran Islam PP Pemuda Persis ini pun turut menghadirkan dan memamerkan beberapa khazanah kesusastraan dan kebudayaan yang ditulis para ulama Persatuan Islam diantaranya Syair, Hai Puteraku dan Pepatah karangan Ahmad Hassan, roman Hidup Bahagia karangan Mohammad Natsir, Cahaya di Atas Cahaya karangan E Saifuddin Anshary, kumpulan carpon Sunda berjudul Saur Mama karangan Utsman Sholehuddin serta beberapa karya sastra lainnya yang disusun oleh Syarief Sukandy Maman Nurzaman Romly dan Rudi Rusyana.
Selain memajang foto beberapa tokoh dan ulama Pers Islam serta karya-karyanya, panitia juga menampilkan beberapa dokumenter sejarah Persatuan Islam dan juga tokoh Persatuan Islam. Pameran sejarah berlangsung tiga hari secara berturut-turut dari pagi hingga malam. Dan pameran sejarah ini merupakan pameran pertama yang diadakan dalam agenda HIPA Pesantren Persis Pajagalan, karena memang sebelumnya-sebelumnya belum pernah diadakan. Tercatat dalam pameran yang berlangsung selama tiga hari ini, pameran banyak dikunjungi beberapa asatidz dan alumni Pajagalan. Seperti cucu Ust Syarief Sukandy (alm), lalu staf pengajar di Pesantren Persis Pajagalan serta Ust Eka Permana Habibillah sebagai ketua umum Pimpinan Pusat Pemuda Persis.
“Diharapkan ke depannya pameran seperti ini tidak hanya diadakan di lingkungan pesantren saja. Melainkan bisa dilaksanakan di acara-acara kejam’iyyahan seperti pengajian Ahad Viaduct atau pada gelaran muktamar Persis dan otonom di tahun mendatang hingga khazanah para ulama ini bisa turut dirasakan kehadirannya oleh mereka di luar sana” pungkas Ust Eka Permana saat mengunjungi pameran tersebut. (AI/SI)
Jam'iyyah
22 Januari 2025 | 15:08
PERSIS Kutuk Pemilik dan Guru Pesantren Pelaku Pencabulan Santri di Jakarta Timur