Khutbah Jumat: Koreksi Penuh Cinta, Keteladanan Sahabat dalam Menjaga Ukhuwah Islamiyah

oleh Redaksi

07 Mei 2025 | 08:43

Koreksi Penuh Cinta: Keteladanan Sahabat dalam Menjaga Ukhuwah Islamiyah

KOREKSI YANG MENEMBUS HATI

DARI KEIKHLASAN SAHABAT SEJATI



إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ 

وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ أَمَّا بَعْدُ.


فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِى اْلقُرْانِ اْلكَرِيْمِ.أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :


مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي اْلإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْئَهُ فَئَازَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فاَسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا


Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia mereka. Kamu lihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka-muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat, lalu menjadi besarlah tanaman itu dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu mengagumkan penanam-penanamnya, karena Allah hendak menjengkelkan mereka yakni orang-orang kafir. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal saleh di antara mereka dengan ampunan dan pahala yang besar. QS. Al-Fath [48]: 29.


Hadirin sidang jum’ah rahimakumullaah!


Allah Swt menggambarkan Rasulullah Saw dan para sahabatnya dengan sifat-sifat yang seluruhnya terpuji dan merupakan peringatan bagi generasi sesudah mereka. Dengan sifat-sifat itulah mereka dapat menguasai bangsa-bangsa lain dan memiliki negeri-negeri mereka, bahkan menggenggam tampuk kepemimpinan seluruh dunia, yaitu:


  1. Mereka bersikap keras terhadap siapapun yang menentang agamanya dan mengajak bermusuhan. Tetapi bersifat belas kasih sesama mereka. 
  2. Mereka menjadikan shalat dan keikhlasan kepada Allah Swt sebagai kebiasaan mereka pada kebanyakan waktu.
  3. Mereka dengan amalnya mengharapkan pahala dari Tuhan mereka dan kedekatan di sisi-Nya serta keridaan-Nya.
  4. Mereka mempunyai tanda yang dengan itu mereka mudah dikenal. Yakni, mereka bercahaya pada wajah mereka, khusyu’ dan tunduk yang dapat dikenali oleh orang yang cerdas.
  5. Injil mengumpamakan keadaan mereka dengan mengatakan; akan muncul suatu kaum yang akan tumbuh bagaikan tumbuhnya tanaman, mereka beramar ma’ruf, nahyi munkar.


Hadirin sidang jum’ah rahimakumullaah! 


Sebagaimana ayat di atas kita harus sangat keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama muslim. Dalam surat lain Allah Ta’ala berfirman:


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا مَن يَرْتَدَّ مِنكُمْ عَنْ دِينِهِ فَسَوْفَ يَأْتِي اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآَئِمٍ ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَآءُ وَاللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ


Hai orang-orang yang beriman, barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, kaum itu bersikap lemah lembut terhadap orang-orang mukmin (atau beriman), dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir (atau ingkar), mereka berjihad dijalan Allah, dan tidak takut kepada celaan dari orang-orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Mahaluas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. QS. Al-Maidah [5].


يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قَاتِلُوا الَّذِينَ يَلُونَكُم مِّنَ الْكُفَّارِ وَلْيَجِدُوا فِيكُمْ غِلْظَةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ


Hai orang-orang yang beriman, perangilah orang-orang kafir yang di sekitar kamu itu, dan hendaklah mereka menemui kekerasan darimu, dan ketahuilah, bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertakwa. QS At–Taubah [9]: 123.


Dalam hadis diterangkan:


سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوَادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عُضْوٌ اتَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى


Saya mendengar An Nu'man bin Basyir berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Kamu akan melihat orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya)." HR Al-Bukhari, Fathul Bari XII:50.


عَنْ أَبِي مُوسَى عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ


Dari Abu Musa dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain. Kemudian beliau menganyam (menyilangkan) jari-jemarinya." HR Al-Bukhari, Fathul Bari II:143.


Hadirin sidang jum’ah rahimakumullaah 


Sejatinya umat islam seperti yang digambarkan oleh keterangan di atas tak ubahnya dua sahabat yang ijtama’aa fillaahi wa tafarraqaa fillaahi (keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah) akan senantiasa saling merindukan, mendoakan, memperhatikan, dan mengingatkan satu sama lain dalam kehidupan dunia yang fana ini guna mendapatkan kebahagiaan akhirat yang kekal di alam baqa dengan harapan mendapatkan keridaan dan surga Allah Swt.


Sementara kita sekarang mendapati kelompok yang mengaku muslim tetapi begitu lembut, lunak, ramah, dan begitu ceria ketika bertatap muka dengan penjajah berdarah dingin yang notabene kafir, tetapi begitu keras dan tanpa ampun terhadap sesama muslim yang berbeda pandangan, hingga membubarkan pengajian yang dianggap tidak sesuai dan tidak sejalan dengan ajaran mereka. Bahkan bergandengan erat dengan penjajah kafir yang sedang melakukan genosida (pembersihan etnis) dengan membunuh beribu-ribu bayi, anak-anak, wanita, dan orang tua secara sadis dan kejam. 


Ironisnya, negara-negara yang mayoritas berpenduduk kafir di dunia mengecam dan mengutuk keras atas kekejaman, kekejian, dan kebiadan negara zionis tersebut.  


Ini adalah pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip keadilan dan kemanusiaan yang selalu dijunjung tinggi oleh pendahulu mereka. Mereka tidak peka terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.


Sikap ini mengundang kekecewaan dan merusak kepercayaan umat kepada induk organisasinya. Kitapun jadi bertanya ada apa dengan mereka? Apa yang hendak mereka capai? Dan agenda apa yang akan mereka mainkan? 


Mereka bertentangan dengan ajaran ahlus sunnah wal jamaah yang selalu digembar-gemborkan, ironis memang! Na’uudzu billaahi min dzaalik.



 بَارَكَ اللهُ لِى وَلَكُمْ


BACA JUGA:

Khutbah Jumat: Jangan Mudah Menuduh Munafik

Reporter: Redaksi Editor: Ismail Fajar Romdhon