Tasikmalaya, persis.or.id - Ketua Umum (Ketum) Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS), Dr. KH. Jeje Zaenudin, M.Ag bersama Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Prof. Atip Latipulhayat, S.H., LL.M., Ph.D menghadiri peresmian gedung SMP PERSIS PC Gandok, Bungursari, Kota Tasikmalaya tahap pertama.
Selain peresmian tahap pertama, kegiatan yang digelar pada Ahad, 28 September 2025 ini juga sekaligus melangsungkan peletakan batu pertama untuk pembangunan tahap kedua.
Turut hadir dalam acara ini, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H. Mahmud Saputra, Wakapolres Kota Tasikmalaya, serta jajaran tasykil Pimpinan Daerah (PD) PERSIS Kota Tasikmalaya.
KH. Jeje Zaenudin menegaskan bahwa pembangunan lembaga pendidikan seperti SMP PERSIS Gandok ini merupakan bentuk nyata kontribusi PERSIS dalam penguatan pendidikan Islam yang berkualitas dan berdaya saing.
Selain itu, Ia juga menekankan bahwa pembangunan pesantren adalah bagian dari semangat dalam mencetak generasi intelektual yang berakhlak mulia.
“Saya berharap, dalam empat tahun ke depan, akan tumbuh minimal 50 sekolah dan pesantren baru PERSIS di seluruh Indonesia," ujar Ketum PERSIS dalam sambutannya.
Sementara itu, Wamendikdasmen Atip Latipulhayat menekankan pentingnya peran lembaga swasta dalam membangun sistem pendidikan nasional.
Ia juga menyebut bahwa kontribusi sekolah swasta sangat signifikan, terutama di jenjang menengah dan atas.
“Kalau SD memang mayoritas negeri. Tapi SMP sudah seimbang 50-50, dan di tingkat SMA justru didominasi sekolah swasta. Maka, tidak mungkin pemerintah membangun pendidikan tanpa kemitraan strategis dengan lembaga swasta,” tegasnya.
Atip juga mengapresiasi PERSIS sebagai pelopor pendidikan Islam modern. Ia mengingatkan sejarah panjang kontribusi PERSIS sejak pendirian Pendidikan Islam oleh Dr. Mohammad Natsir pada 1932, dan lahirnya pesantren modern PERSIS di Bandung pada 1936.
“PERSIS sudah mengajarkan pelajaran umum seperti matematika, bahasa, bahkan seni musik di pesantren. Ini bukti bahwa pendidikan Islam di PERSIS progresif dan menjawab tantangan zaman,” tandasnya.
[]
BACA JUGA:Resmikan Cek Kesehatan Gratis Nasional di Pesantren Persis 1 Pajagalan, Isyana Bagoes Oka: Komitmen Menuju Generasi Emas 2045