Arafah, Makkah, persisi.or.id - Semangat berzikir ditunjukkan oleh Jemaah haji asal Ranau, Palembang, Sumatera Selatan, Nurhaya (80). Meski tanpa pendamping dia mengaku tetap senang berada di Tanah Suci. "Ingin tinggal di sini," ujarnya sambil terkekeh.
Ditemui Media Center Haji di maktabnya, Jumat (14/6/2024) sore. Nurhaya tak lepas dari zikir. Dari mukanya yang nampak keriput. Namun, mulutnya tak berhenti berzikir.
Nenek Nurhaya juga semangat saat ditanya kesiapannya melaksanakan prosesi hajii termasuk wukuf, mabit dan melontar jumroh.
Namun, karena usianya, dia juga dimasukkan ke dalam program murur.
Tapi untuk melontar jumroh dia upayakan sekuat tenanga untuk bisa melakukannya sendiri.
“Saya akan sekuat tenaga melontar jumroh sendiri. Ini adalah kesempatan emas diakhir usianya” ungkapnya.
Ia pun sangat bersyukur bisa sampai ke Arafah. Dan diusianya yang tua ini, Allah Swt masih memanggilnya untuk melaksanakan perintahnya beribadah haji di Tanah Suci.
Selain itu, ia juga mengaku senang dengan pelayanan petugas. Selama di Tanah Suci petugas sangat membantunya.
“Termasuk juga soal makanan. Hari ini makan pakai rendang,” ujar Nurhaya.
Pantaun jurnalis Media Center Haji, tidak hanya Nurhaya saja yang berzikir, hampir 90 persen Jemaah yang satu tenda dengan Nurhaya, melakukan zikir dan membaca AL Quran.
Diketahui program murur adalah program yang diberlakukan pemerintah pada musim haji tahun ini. Jemaah haji yang mengikuti program tidak turun dari bis saat di Muzdalifah dan melintas ketika sudah mencapai tengah malam. Pemerintah menyediakan kuota 50 ribu untuk Jamaah.
Dari, Arafah, Makkah, Henri persis.or.id Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.