Madinah, persis.or.id – Jemaah haji Indonesia mendukung pemeriksaan ketat visa haji yang diterapkan kerajaan Arab Saudi. Peningkatan pemeriksaan visa haji itu diharapkan bisa menjaga kenyamanan jemaah haji.
Ibadah haji itu adalah panggilan suci dari Allah Swt. Oleh karena itu ibadah haji jangan dikotori dengan niat-niat yang tidak baik.
Hal ini dikatakan oleh Jemaah haji Kloter 08 Plm, Asnawi kepada Media Center Haji di Hotel Eimar Eliter, Madinah, Kamis (31/5/2024).
"Kalau menurut aku (pemerikaan visa haji) itu memang harus ditegakkan. Kalau tidak ditegakkan dengan benar-benar, tidak akan ada kenyamanan lantaran jemaah haji itu membludak," ungkap Asnawi.
Dia mengatakan, seharusnya jumlah jemaah haji itu sudah tertakar untuk sekian ribu orang, sudah cukup hotelnya, makannya, dan lainnya. Dengan adanya jemaah yang menggunakan visa yang bukan semestinya, atau visa non haji akhirnya tidak mencukupi. Ansawi mengibaratkan hal itu dengan satu piring makanan yang tadinya untuk sekian ribu orang nantinya bisa satu piring untuk sekian juta orang.
"Kan ini kekurangan. Baik hotel maupun cara makan sudah. Itu kan mengganggu kenyamanan," ujarnya.
Dia mengatakan, kenyamanan yang sudah diterapkan Arab Saudi sebenarnya sudah cukup tapi karena dimasuki oleh orang-orang yang ingin berhaji dengan hawa nafsu, yaitu orang-orang yang menggunakan visa yang tidak benar menyebabkan jumlah jemaah haji membludak dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi orang-orang yang berhaji yang sebenarnya atau secara resmi.
"Saya sepakat sekali. Saya sudah dengar itu pemerintah Arab Saudi menangkapi orang-orang dengan visa non haji," ujarnya.
Karena itu dia menyatakan mendukung langkah Arab Saudi harus menegakkan pengetatan visa supaya jemaah haji yang benar-benar mendaftar dengan visa resmi mendapatkan kenyamanan.
"Haji itu panggilan. Bukan untuk diwisata-wisatakan. Bukan untuk pamer. Haji itu ibadah. Mencukupkan rukun," tegas Asnawi.
Sikap senada diungkapkan jemaah lainnya dari Cianjur. Dia mengatakan haji itu harus sabar, termasuk dalam antrian.
"Untuk berhaaji kita harus sabar menunggu antrian. Jangan mengikuti nafsu dengan cara-cara yang tidak sah," ungkap jemaah yang menolak disebut namanya.
Dari Madinah, Henri persis.or.id tim Media Center Haji (MCH) 2024 melaporkan.