Hari ini (01/02), duka menyelimuti keluarga besar jamiyyah PP Persatuan Islam. Salah seorang anggota terbaiknya, R. Prawoto, wafat diserang orang secara tiba-tiba di rumahnya shubuh tadi. Karena pukulan besi dikepalanya, Pak Oto wafat. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Penulis mengenal parwoto sejak lama. Ia aktif di Brigade PERSIS, dan menjadi penggerak utama. Ia selalu siap memenuhi panggilan jamiyyah, kapan dan di mana saja. Ia dikenal sebagai penjaga ulama yang sigap, tanpa kenal waktu dan tempat. Khidmatnya terhadap jamiyyah PERSIS, tidak diragukan lagi. Ia menjadi pelopor penataan Brigade PERSIS, sebuah lembaga yang dibentuk untuk mengamankan ulama dan aset jamiyyah. Ke mana pun Ketua Umum PERSIS melaksanakan tugas jamiyyah dan dakwah, Ia selalu berada di depan, menjaganya dan membentenginya, minimal memantau pergerakan Ketua Umum di mana pun. "Saya ingin berjihad, di bidang yang saya mampu," tuturnya. Rabu kemarin, penulis berjumpa tak sengaja di Cikapundung. Dengan penuh semangat, ia bercerita tentang rencana merekrut anggota baru Brigade PERSIS. Tidak ada tanda tanda ia akan pergi. Semangatnya menjaga ulama dan membia kader kadernya, sungguh luar biasa. Ia sedang semangat semangatnya mengembangkan Brigade PERSIS. Namun, semangat jihadnya itu harus berakhir sore tadi.
Selamat jalan Pak Oto. Doa kami menyertai kepergianmu. Perjuanganmu akan terus dilanjutkan oleh kader-kader penerusmu. Sambutlah wangi surga untukmu. Tak terasa, air mata terus menetes, mengenang semangat jihadmu yang tak kenal waktu.
Oleh: Prof Dr. H. Dadan Wildan.
Sekretaris Majlis Penasihat PP PERSIS
BACA JUGA: Brigade Persis Rekrut 114 Orang Anggota Baru Brigadis