“Terbukti, PPIH telah mengeluarkan sejumlah kebijakan baru, termasuk solusi untuk jemaah yang terpisah dari rombongan. Alhamdulillah, berbagai kendala dapat diselesaikan,” ungkapnya.
Terkait wacana ke depan, Kiai Uus menyebutkan adanya kemungkinan penyelenggaraan ibadah haji akan dialihkan kepada Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Ia berharap BP Haji dapat menjalin komunikasi dan konsolidasi erat dengan Kemenag yang telah berpengalaman dalam mengelola haji selama puluhan tahun.
“Kemenag RI itu bisa dikatakan sebagai travel haji terbesar di dunia, karena melayani lebih dari 200 ribu jemaah tiap tahunnya. Kerja sama G-to-G (government to government) dengan Kementerian Haji Saudi Arabia juga menjadi faktor penting,” terangnya.
Ia menegaskan bahwa permasalahan dalam penyelenggaraan haji adalah hal yang wajar terjadi setiap tahun, terlebih dengan penerapan regulasi baru pada 2025.
“Oleh karena itu, berbagai permasalahan pada haji 2025 ini hendaknya dijadikan sebagai ibrah—pelajaran penting—untuk evaluasi dan perbaikan ke depan,” ujarnya.
PP PERSIS berharap agar peningkatan kualitas pelayanan haji terus dilakukan secara menyeluruh, baik dari segi akomodasi, transportasi, konsumsi, hingga layanan kesehatan.
“Evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan haji tahun ini sangat penting untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan,” tutupnya.[]
BACA JUGA:Ketua Umum PERSIS Jadi Pembimbing Haji Khusus Tahun Ini