Anak Kecil Menjadi Imam Shalat

oleh redaksi

08 April 2025 | 17:17

Anak Kecil Menjadi Imam Shalat

Bagaimana hukum anak kecil menjadi imam? Anak tersebut sudah hafal cara shalat dan suaranya bagus.


Jawaban:


Syariat telah menetapkan bahwa seseorang menjadi imam dalam salat berjamaah itu memiliki ketentuan-ketentuan, sebagaimana diterangkan dalam hadis-hadis berikut:


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانُوا ثَلَاثَةً فَلْيَؤُمَّهُمْ أَحَدُهُمْ وَأَحَقُّهُمْ بِالْإِمَامَةِ أَقْرَؤُهُمْ.


Dari Abu Said Al Khudri, ia berkata; Rasulullah Saw bersabda: "Jika keadaan mereka bertiga, hendaklah salah seorang diantara mereka menjadi imam, dan yang paling berhak menjadi imam adalah yang paling banyak hapalan Al Qurannya." (HR. Muslim)


عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللَّهِ فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً فَإِنْ كَانُوا فِي الْهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْمًا وَلَا يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ وَلَا يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلَّا بِإِذْنِهِ. مسلم


Dari Abu Mas'ud Al-Anshari, katanya; Rasulullah Saw bersabda: "Yang berhak menjadi imam atas suatu kaum adalah yang paling menguasai bacaan kitabullah (Alquran), jika dalam bacaannya sama, maka yang paling tahu terhadap sunnah, jika dalam pemahaman terhadap sunnah (hadis) sama, maka yang paling dahulu hijrah, jika dalam hijrah sama, maka yang pertama-tama masuk Islam, dan jangan seseorang mengimami orang lain di daerah wewenangnya, dan jangan duduk di rumah orang lain di ruang tamunya, kecuali telah mendapatkan izin darinya." (HR. Muslim)


عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ: أَتَى رَجُلَانِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدَانِ السَّفَرَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَنْتُمَا خَرَجْتُمَا فَأَذِّنَا ثُمَّ أَقِيمَا ثُمَّ لِيَؤُمَّكُمَا أَكْبَرُكُمَا.


Dari Malik bin Al Huwairits berkata, "Dua orang laki-laki datang menemui Nabi Saw, keduanya bermaksud melakukan suatu perjalanan. Maka Nabi Saw bersabda: "Jika kalian berdua sudah keluar, maka (bila hendak shalat) adzan dan iqamatlah. Dan yang menjadi Imam hendaklah yang paling tua di antara kalian." (HR. al-Bukhari)


Berdasarkan hadis-hadis di atas dapat disimpulkan bahwa seorang imam salat hendaklah orang yang paling banyak hafalan Al-Quran dan bagus bacaannya, orang yang paling banyak hapalan hadis, orang yang paling tua, orang yang paling dahulu hijrah dan orang yang paling dahulu masuk Islam.


Selain itu secara adabiyah, seseorang tidak boleh menjadi imam di tempat orang lain tanpa seizin imam setempat.


Adapun seorang anak kecil yang boleh menjadi imam salat adalah yang sudah tamyiz, mengerti tentang bagaimana salat yang benar dan memiliki hafalan Al-Quran yang banyak serta bagus dalam bacaannya. Hal ini sebagaimana dikisahkan pada zaman Nabi Saw sebagaimana hadis berikut:


عَنْ عَمْرِو بْنِ سَلَمَةَ قَالَ: ... فَقَالَ: صَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا وَصَلُّوا صَلَاةَ كَذَا فِي حِينِ كَذَا فَإِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَلْيُؤَذِّنْ أَحَدُكُمْ وَلْيَؤُمَّكُمْ أَكْثَرُكُمْ قُرْآنًا فَنَظَرُوا فَلَمْ يَكُنْ أَحَدٌ أَكْثَرَ قُرْآنًا مِنِّي لِمَا كُنْتُ أَتَلَقَّى مِنْ الرُّكْبَانِ فَقَدَّمُونِي بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَأَنَا ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعِ سِنِينَ وَكَانَتْ عَلَيَّ بُرْدَةٌ كُنْتُ إِذَا سَجَدْتُ تَقَلَّصَتْ عَنِّي فَقَالَتْ امْرَأَةٌ مِنْ الْحَيِّ أَلَا تُغَطُّوا عَنَّا اسْتَ قَارِئِكُمْ فَاشْتَزَوْا فَقَطَعُوا لِي قَمِيصًا فَمَا فَرِحْتُ بِشَيْءٍ فَرَحِي بِذَلِكَ الْقَمِيصِ. البخاري


Dari Amr bin Salamah katanya, “... Nabi Saw dan bersabda: "Shalatlah kalian salat ini di waktu, dan salatlah kalian salat ini di waktu ini. Jika waktu shalat tiba, hendaklah salah seorang diantara kalian mengumandangkan adzan, dan yang mengimami kalian yang banyak hapalan al-Qurannya. Lantas mereka saling mencermati, dan tak ada yang lebih banyak hapalan al-Qurannya selain diriku disebabkan aku bertemu dengan para pengendara, maka kemudian mereka menyuruhku maju (memimpin shalat di depan mereka), padahal umurku ketika itu baru enam atau tujuh tahun, ketika itu aku memakai kain apabila aku bersujud, kain itu tersingkap dariku. Maka salah seorang wanita kampung mengajukan saran; "Tidak sebaiknya kalian tutup dubur ahli-ahli qira'ah kalian?" Maka mereka langsung membeli dan memotong gamis untukku, sehingga tak ada yang menandingi kegembiraanku daripada kegembiraanku terhadap gamis itu. (HR. Al-Bukhari)


Kesimpulan:


Seorang anak kecil yang sudah mumayyiz boleh menjadi imam shalat apabila yang lebih berhak mengizinkannya.


BACA JUGA:

Pada Sholat Ied Jika Imam Lupa Satu Takbir, Apakah Harus Sujud Sahwi?

Reporter: redaksi Editor: Gicky Tamimi