Apakah shaum senin kamis itu satu paket? Artinya kalau saum hari senin otomatis kamisnya juga harus shaum?
Jawaban
Salah satu shaum yang disunnahkan adalah shaum senin kamis. Shaum ini dilakukan pada setiap pekan di dua hari tersebut. Dan shaum ini merupakan shaum pilihan Rasulullah Saw. Beliau sangat gemar melaksanakannya. Sebagaimana diterangkan dalam hadis:
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسِ
Dari 'Aisyah, ia berkata: Nabi Saw biasa menaruh pilihan shaum (pada hari) senin dan kamis. (HR. At-Tirmidzi, 2/113 no. 745)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ، عَنْ أُسَامَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَصُومُ الِاثْنَيْنِ وَالْخَمِيسَ.
Dari Abu Sa'id Al-Maqburi dari Usamah: Sesungguhnya Rasulullah Saw shaum (pada hari) senin dan kamis. (HR. Ahmad, 36/125 no. 21791)
عَنْ أُسَامَةُ بْنِ زَيْدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ الْأَيَّامَ يَسْرُدُ حَتَّى يُقَالَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ الْأَيَّامَ حَتَّى لَا يَكَادَ أَنْ يَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ مِنْ الْجُمُعَةِ إِنْ كَانَا فِي صِيَامِهِ وَإِلَّا صَامَهُمَا وَلَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ لَا تَكَادُ أَنْ تُفْطِرَ وَتُفْطِرَ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قَالَ قُلْتُ يَوْمُ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ قَالَ قُلْتُ وَلَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Dari Usamah bin Zaid ia berkata; Rasulullah Saw shaum beberapa hari berturut-turut, sampai-sampai dikatakan, beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau juga berbuka beberapa hari hingga hampir beliau tidak shaum kecuali dua hari dalam sepekan, yaitu dua hari yang biasa beliau gunakan untuk shaum, jika tidak shaum, maka beliau akan shaum dua hari itu. Dan tidaklah beliau banyak shaum kecuali di bulan Sya'ban, Aku bertanya; 'Wahai Rasulullah, engkau shaum seakan-akan engkau tidak pernah berbuka dan engkau berbuka seakan engkau tidak shaum kecuali dua hari saja, yaitu Senin dan Kamis." Beliau bersabda: "Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang shaum." Usamah melanjutkan; kataku selanjutnya; "Dan kami tidak melihat engkau banyak shaum kecuali di bulan Sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan dihadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan shaum." (HR. Ahmad, 36/85 no. 21753)
عَنْ أَبِي قَتَادَةَ اَلْأَنْصَارِيِّ - رضي الله عنه - - أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - سُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ. قَالَ: " يُكَفِّرُ اَلسَّنَةَ اَلْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ", وَسُئِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ. قَالَ: " يُكَفِّرُ اَلسَّنَةَ اَلْمَاضِيَةَ " وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ اَلِاثْنَيْنِ, قَالَ: " ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ, وَبُعِثْتُ فِيهِ, أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ "
Dari Abu Qatadah al-Anshary Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya mengenai puasa hari Arafah, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun lalu dan yang akan datang." Beliau juga ditanya tentang puasa hari Asyura, lalu beliau menjawab: "Ia menghapus dosa-dosa tahun yang lalu." Dan ketika ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab: "Ia adalah hari kelahiranku, hari aku diutus, dan hari diturunkan al-Qur'an padaku." (HR. Muslim).
Berdasarkan hadits-hadits di atas shaum senin dan kamis merupakan sunnah Rasul yang berdiri sendiri bukan satu paket. Artinya boleh shaum senin saja atau kamis saja, dan boleh juga kedua-duanya.
Kesimpulan
1. Bagi yang bermaksud melaksanakan shaum senin dan kamis secara terus menerus diperbolehkan;
2. Bagi yang tidak bermaksud melaksanakan shaum senin dan kamis secara terus menerus maka boleh shaum senin saja atau kamis saja, karena senin dan kamis bukan satu paket.
BACA JUGA:Shaum Ramadan mengajarkan Seni Pengendalian Diri