[Arsip - 27/09/21]
Bandung, persis.or.id - Anak merupakan amanah Allah yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Anak kelak akan hidup mandiri dan lepas dari orang tuanya. Anak juga akan hidup di situasi dan kondisi yang berbeda dengan yang dihadapi orangtuanya.
Karena itu, anak harus dibekali dangan keimanan yang kuat, ilmu yang memadai, serta memiliki pemahaman atas norma/aturan yang baik dalam menjalani kehidupan.
Mudir (kepala sekolah) MTs Manba'ul Huda, Pesantren Persis 110 Bandung menjelaskan, bahwa pendidikan dasar yang harus diterima anak adalah nasihat, karena agama merupakan nasihat.
“Dan nasihat pertama yang harus diterima anak adalah nasihat dari Al-Qur’an dan As-Sunnah,” katanya, Ahad (26/9/2021)
Ia pun mengutip hadist dari Sahabat Ibnu Abbas r.a. yang dalam suatu kesempatan berkata, "Rasulullah saw. memelukku dan berucap, ‘Ya Allah, ajarkanlah Al-Qur'an kepadanya.’” Nukilan hadits tersebut terjadi saat Ibnu Abbas masih anak-anak.
“Hal ini menjadi tanda bahwa Al-Quran sebaiknya dipelajari saat masih anak-anak,” ucap Rofik.
Nasihat tersebut bertujuan agar anak mempunyai pondasi keimanan yang kuat ketika mengarungi kehidupan dunia kelak.
“Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin mempunyai metode dan cara yang spesifik untuk memperbaiki dan mendidik anak,” tuturnya.
Calon penyandang gelar Doktor dalam bidang adminstrasi pendidikan ini berpandangan, peran orang tua sangat penting dalam mengenalkan pendidikan Al-Qur’an dan As-Sunnah kepada anak sejak usia dini. Sebab, merekalah yang sangat memengaruhi tumbuh dan kembangnya pondasi agama dalam diri seorang anak.
Ia berpesan jika orang tua memang minim pendidikan agamanya, masukanlah anak-anaknya ke lembaga pendidikan Islam, agar pendidikan Al-Quran dan As-Sunnah terpenuhi.
Kembali ia mengutip salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang mengemukakan bahwa barangsiapa yang dikehendaki Allah dalam kebaikan, maka Allah menjadikannya pandai agama.
“Kita harus mengajarkan kepada anak-anak kita Al-Quran sekaligus m mpelajari Sunnah yang terdapat dalam hadits-hadits shahih, karena tidak lengkap kalau hanya mempelajari Al Quran tanpa mempelajari hadits. Sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw, ‘Sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu dua perkara yang jika kamu berpegang teguh dengan keduanya kamu sekalian tidak akan sesat, (yaitu) Kitab Allah dan Sunah Rasul-Nya.’”
Contoh konkret perintah untuk mendirikan shalat ada di Al-Qur’an, tetapi hal-hal teknis meliputi rukun, syarat, waktu, serta tata cara shalat secara detail ada pada hadits.
“Hal ini yang menjadikan bahwa mengenalkan Al-Qur’an dan Sunnah pada anak usia dini sangat penting,” pungkasnya.
(HL/dh)
Image: pixabay