Silaturahmi: Kunci Panjang Umur, Lapang Rezeki, dan Cinta Ilahi
Oleh: Ustaz KH. A. Zakaria Rahimahulloh Ta'ala
Pendahuluan
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Dalam kehidupan yang saling terhubung ini, Islam mengajarkan pentingnya menjaga dan mempererat hubungan antar sesama, terutama dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Hubungan itu disebut silaturrahmi, dan ia bukan sekadar kunjungan atau kontak sosial, melainkan amalan mulia yang berdampak langsung pada keberkahan hidup, baik di dunia maupun akhirat.
Pengertian Silaturahmi
Para ulama mendefinisikan silaturahmi sebagai:
هُوَ إِيْصَالُ مَا أَمْكَنَ مِنَ الْخَيْرِ وَدَفْعُ مَا أَمْكَنَ عَنِ الشَّرِّ.
Artinya: “Silaturahmi adalah menyambung hubungan dengan sebisa mungkin berbuat baik dan menolak sejauh mungkin dari kejahatan.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ.
“Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan usianya, maka sambunglah silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inti dan Hakikat Silaturahmi
Jamaah yang dirahmati Allah,
Silaturahmi bukanlah sekadar saling membalas kebaikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ، وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا.
“Bukanlah penyambung hubungan itu orang yang hanya membalas, tetapi orang yang menyambung hubungan ketika yang lain memutuskannya.” (HR. Bukhari)
Silaturahmi adalah ujian akhlak, bukan hanya soal siapa lebih dulu menyapa, tetapi siapa yang bersedia merajut kembali hubungan yang terputus.
Rasulullah ﷺ juga bersabda:
صِلْ مَنْ قَطَعَكَ، وَأَحْسِنْ إِلَى مَنْ أَسَاءَ إِلَيْكَ، وَقُلِ الْحَقَّ وَلَوْ عَلَى نَفْسِكَ.
“Sambunglah orang yang memutus hubungan denganmu, berbuat baiklah kepada orang yang menyakitimu, dan katakanlah kebenaran meski itu merugikan dirimu sendiri.” (HR. Ibnu al-Najjar)
Silaturahmi dan Akhlak Sosial
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan hubungan sosial. Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُوْدٍ قَالَ؛ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِنَّ اللهَ قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَخْلاَقَكُمْ كَمَا قَسَمَ بَيْنَكُمْ أَرْزَاقَكُمْ، وَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِى الدُّنْيَا مَنْ يُحِبُّ وَمَنْ لَا يُحِبُّ وَلَا يُعْطِى الدِّيْنَ إِلَّا مَنْ أَحَبَّ، فَمَنْ أَعْطَاهُ الدِّيْنَ فَقَدْ أَحَبَّهُ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يُسْلِمُ عَبْدٌ حَتَّى يَسْلَمَ قَلْبُهُ وَلِسَانُهُ وَلَا يُؤْمِنُ حَتَّى يَأْمَنَّ جَارُهُ بَوَائِقَهُ، قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا بَوَائِقُهُ ؟ قَالَ: غَشُّهُ أَوْ ظُلْمُهُ. -رواه أحمد-
“Sesungguhnya Allah membagikan akhlak kalian sebagaimana Allah membagi rezeki kalian. Allah memberi dunia kepada yang Dia cintai maupun yang tidak Dia cintai. Tapi Allah tidak memberi agama kecuali kepada yang Dia cintai. Siapa yang diberi agama, berarti dia dicintai Allah.” (HR. Ahmad)
Seorang muslim sejati tidak hanya menyembah Allah, tetapi juga menjaga lisan dan hatinya agar tetangganya merasa aman dari gangguan. Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa iman belum sempurna jika tetangga masih terganggu oleh lisan atau perbuatan kita.
Keutamaan Silaturahmi
Jamaah sekalian,
Silaturahmi juga menjadi jalan untuk meraih kedudukan mulia di sisi Allah. Rasulullah ﷺ bersabda:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِنَّ مِنْ عِبَادِ اللهِ عِبَادًا يَغْبِطُهُمُ اْلأَنْبِيَاءُ وَالشُّهَدَاءُ، قِيْلَ؛ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَنْ هُمْ لَعَلَّنَا نُحِبُّهُمْ؟ قَالَ: هُمْ قَوْمٌ تَحَابُّوْا فيِ اللهِ مِنْ غَيْرِ أَمْوَالٍ وَلاَ أَنْسَابٍ، وُجُوْهُهُمْ نُوْرٌ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُوْرٍ لاَ يَخَافُوْنَ إِذَا خَافَ النَّاسُ وَلاَ يَحْزَنُوْنَ إِذَا حَزِنَ النَّاسُ. -ابن كثير، 422:2-
“Sesungguhnya di antara hamba-hamba Allah ada orang-orang yang dicintai para nabi dan syuhada. Mereka adalah orang yang saling mencintai karena Allah, bukan karena harta atau nasab. Wajah mereka bercahaya di atas mimbar cahaya, mereka tidak takut ketika orang lain ketakutan, dan tidak bersedih ketika orang lain bersedih.” (Ibnu Katsir, 2:422)
Kasih Sayang sebagai Fondasi Silaturahmi
Islam mendorong umatnya untuk menebar kasih sayang. Rasulullah ﷺ bersabda:
الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ، اِرْحَمُوْا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.
“Orang-orang yang penyayang akan disayangi oleh Allah. Sayangilah makhluk di bumi, niscaya yang di langit (Allah dan para malaikat) akan menyayangimu.” (HR. al-Baihaqi)
Penutup Khutbah
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Satu rahmat Allah di dunia cukup membuat manusia saling menyayangi, bahkan binatang menyayangi anaknya. Sementara itu, 99 rahmat lainnya disimpan untuk hari kiamat (HR. Muslim). Maka jangan sia-siakan kesempatan meraih kasih sayang Allah melalui silaturahmi pada setiap momen saling memaafkan dan menyambung hati.
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-A’raaf: 156:
وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍۚ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكٰوةَ وَالَّذِينَ هُمۡ بِـَٔايٰتِنَا يُؤۡمِنُونَ
“Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, menunaikan zakat, dan beriman kepada ayat-ayat-Ku.”
Dikutip dari makalah pengajian Ustaz Aceng Zakaria dengan penyesuaian oleh redaksi
BACA JUGA:Agar Bernilai Ibadah, Ketum PERSIS: Jadikan Bukber Sebagai Ajang Silaturahmi dan Berbagi Ikhlas