Tafsir Al-Furqan Surat Al-An'am ayat 48-58

oleh Asep Sofyan Nurdin

27 April 2025 | 19:09

Tafsir Al-Furqan Surat Al-An'am ayat 48-58

سورة الانعام

SURAT AL-AN’AM

(BINATANG TERNAK)

Surah ke 6: 165 Ayat

Diwahyukan di Makkah

Ayat 48-58



﴿ وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِيْنَ اِلَّا مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَۚ فَمَنْ اٰمَنَ وَاَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ ٤٨ ﴾


48. Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul itu, melainkan sebagai penggemar dan pengancam; maka barang siapa beriman, dan beramal shalih, tidaklah ada ketakutan atas mreka dan tidaklah mreka akan berduka cita.


﴿ وَالَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا يَمَسُّهُمُ الْعَذَابُ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ٤٩ ﴾


49. Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat793) Kami itu, akan mengenai mereka ’adzab dengan sebab mereka telah melewati batas.


﴿ قُلْ لَّآ اَقُوْلُ لَكُمْ عِنْدِيْ خَزَاۤىِٕنُ اللّٰهِ وَلَآ اَعْلَمُ الْغَيْبَ وَلَآ اَقُوْلُ لَكُمْ اِنِّيْ مَلَكٌۚ اِنْ اَتَّبِعُ اِلَّا مَا يُوْحٰٓى اِلَيَّۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى الْاَعْمٰى وَالْبَصِيْرُۗ اَفَلَا تَتَفَكَّرُوْنَ ࣖ ٥٠ ﴾


50. Katakanlah: “Tidak aku berkata kepada kamu; Di sisiku ada perbendaharaan Allah, dan aku tidak mengetahui perkara yang ghaib, dan tidak aku brkata kepad kamu: ”Sesungguhnya aku ini malaikat” Tidak aku turut melainkan apa yang diwahyukan kepadaku”. Tanyalah:794) “Apakah sama orang yang buta dan orang yang melek? Tidakkah mau kamu pikirkan?”


﴿ وَاَنْذِرْ بِهِ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْ يُّحْشَرُوْٓا اِلٰى رَبِّهِمْ لَيْسَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ وَلِيٌّ وَّلَا شَفِيْعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ ٥١ ﴾


51. Dan ancamlah dengan (Al-Qur’an) itu akan orang-orang yang percaya, bahwa mereka akan dikumpulkan kepada Tuhan mereka, padahal tidak lah bagi mereka, selain daripada-Nya pengurus dan tidak ada yang tolong melepaskan, supaya mereka terpelihara.795)


﴿ وَلَا تَطْرُدِ الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَدٰوةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيْدُوْنَ وَجْهَهٗ ۗمَا عَلَيْكَ مِنْ حِسَابِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ وَّمَا مِنْ حِسَابِكَ عَلَيْهِمْ مِّنْ شَيْءٍ فَتَطْرُدَهُمْ فَتَكُوْنَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ٥٢ ﴾


52. Dan janganlah engkau halau orang-orang yang beribadat kepada Tuhan mereka pada waktu pagi dan petang, yang menghendaki keridlaan-Nya,796) (karena) tidaklah engkau menanggung jawab atas sesuatu daripada perhitungan mereka; dan tidaklah mereka menanggung jawab atas sesuatu daripada perhitunganmu; maka (sekiranya) engkau halau mereka, adalah engkau dari orang-orang yang zhalim.


﴿ وَكَذٰلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لِّيَقُوْلُوْٓا اَهٰٓؤُلَاۤءِ مَنَّ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنْۢ بَيْنِنَاۗ اَلَيْسَ اللّٰهُ بِاَعْلَمَ بِالشّٰكِرِيْنَ ٥٣ ﴾


53. Dan demikianlah Kami uji sebahagian dari mereka dengan sebahagian,797) yang akhirnya798) mreka berkata: ”Apakah ini dia orang-orang yang Allah beri ni’mat dari antara kami?”799) Bukankah Allah itu lebih mengetahui orang-orang yang bersyukur?800)


﴿ وَاِذَا جَاۤءَكَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِاٰيٰتِنَا فَقُلْ سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلٰى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَۙ اَنَّهٗ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوْۤءًاۢ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْۢ بَعْدِهٖ وَاَصْلَحَ فَاَنَّهٗ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ٥٤ ﴾


54. Dan apabila datang kepadamu orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami, maka katakanlah: ”Mudah-mudahan keselamatan (turun) atas kamu! Tuhan kamu telah wajibkan atas diriNya (akan memberi) rahmat,801) yaitu sesungguhnya barang siapa dari antara kamu mengerjakan kejahatan dengan kebodohan, kemudian, ia bertaubat sesudah itu, dan ia berbuat kebaikan, maka sesungguhnya Allah itu Pengampun, Penyayang”.


﴿ وَكَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ وَلِتَسْتَبِيْنَ سَبِيْلُ الْمُجْرِمِيْنَ ࣖ ٥٥ ﴾


55. Dan demikianlah Kami terangkan beberapa ayat, dan supaya ternyata jalan orang-orang yang bersalah besar.802)


﴿ قُلْ اِنِّيْ نُهِيْتُ اَنْ اَعْبُدَ الَّذِيْنَ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّآ اَتَّبِعُ اَهْوَاۤءَكُمْۙ قَدْ ضَلَلْتُ اِذًا وَّمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ ٥٦ ﴾


56. Katakanlah: “Sesungguhnya aku dilarang menyembah mereka yang kamu seru selain dari Allah”. Katakanlah (lagi) ”Aku tidak akan turut kemauan-kemauan kamu, karena kalau begitu, sesungguhnya sesatlah aku, dan bukanlah aku daripada orang-orang yang terpimpin”.


﴿ قُلْ اِنِّيْ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّيْ وَكَذَّبْتُمْ بِهٖۗ مَا عِنْدِيْ مَا تَسْتَعْجِلُوْنَ بِهٖۗ اِنِ الْحُكْمُ اِلَّا لِلّٰهِ ۗيَقُصُّ الْحَقَّ وَهُوَ خَيْرُ الْفٰصِلِيْنَ ٥٧ ﴾


57. Katakanlah: ”Sesungguhnya aku ini (berjalan) atas keterangan yang nyata dari Tuhanku, tetapi kamu dustakan dia. Tidaklah ada padaku apa yang kamu harapkan dengan lekas.803)  Tidaklah ada hukum itu, melainkan bagi Allah;804) Ia menerangkan kebenaran, dan adalah Ia sebaik-baik penghukum”.


﴿ قُلْ لَّوْ اَنَّ عِنْدِيْ مَا تَسْتَعْجِلُوْنَ بِهٖ لَقُضِيَ الْاَمْرُ بَيْنِيْ وَبَيْنَكُمْ ۗوَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِالظّٰلِمِيْنَ ٥٨ ﴾


58. Katakanlah: “Kalau ada pada sisiku, apa yang kamu harapkan dengan lekas itu, niscaya berlakulah urusan antaraku dan antara kamu.805) tetapi Allah itu lebih Mengetahui orang-orang yang zhalim”.


_______________________


793) Perintah-perintah, keterangan-keterangan dan sebagainya.

794) Allah perintah nabi Muhammad supaya bertanya.

795) Yakni ancamlah orang-orang yang percaya kepada hari Kiamat yang padanya tidak ada pengurus dan pembantu selain Allah itu, dengan ancaman-ancaman yang tersebut di dalam Al-Qur’an, supaya terpelihara mereka daripada mengerjakan larangan-larangan.


796) Sebahagian dari ketua-ketua ’Arab yang baru masuk Islam, mereasa tidak senang melihat orang-orang yang miskin duduk bersama Nabi dengan pakaian-pakaian yang tidak berharga itu, maka mereka minta kepada Nabi dengan perkataan: ”Ya Rasulullah! Suruhlah mreka itu pergi buat sementara, dan sesudah habis kita beromong apa-apa yang perlu, bolehlah mereka datang lagi.”

Lantaran merasa perlu kepada pengaruh ketua-ketua itu, Rasulullah terima permntaan mereka. Di waktu itu turun ayat tersebut, melarang Rasulullah menyuruh orang-orang miskin itu pergi, karena kemiskinan dan keadaan mereka, jadi tanggungan mereka sendiri, yakni urusan mereka sendiri, bukan urusan orang lain.


797) Yakni Kami beri percobaan kepada orang-orang kaya dengan menyebabkan orang-orang miskin dan yang dipandang hina itu memeluk agama Islam lebih dahulu, supaya ketahuan, apakah mereka suka menurut contoh si miskin-miskin itu buat masuk agama Islam atau tidak.


798) ”Lam” di kalimah ”liyaqulu” itu, dinamakan ”lam lil ’aqibah” yang datangnya buat menerangkan buah dari ssesuatu perbuatan. Di sini datangnya buat menerangkan buah bagi percobaan itu. Oleh yang demikian, saya artikan ”yang akhirnya”


799) Apakah orang-orang miskin dan kotor pakaiannya ini dikatakan orang-orang yang dapat ni’mat dari Allah, yakni beragama Islsam? Mereka ucapkan perkataan itu dengan maksud, bahwa tidak bisa jadi orang-orang yang terpandang hina itu, lebih mulia daripada mereka.


800) Ini perkataan Alah buat menjawab penghinaan mereka, yakni Allah lebih mengetahui siapa yang bersyukur kepada-Nya, dan Allah tidak pilih kaya dan tidak pilih pangkat atau bangsa. Siapa yang syukur kepada Allah, ialah yang mulia pada pandangan Allah.


801) Yakni, Allah telah wajibkan diri-Nya memberi rahmat, yaitu keampunan kepada orang-orang berdosa yang bertaubat, asal saja benar taubatnya.


802) Begitulah Kami terangkan perintah-perintah, nasehat-nasehat dan ajaran-ajaran kami, supaya mereka tahu dan supaya nyata jalan orang-orang yang sesat.


803) Yakni nabi Muhammad ada ancam, bahwa kalau mereka tidak beriman, Alah akan turunkan adzab. Maka mereka memperolok-olokkan hal itu dan mereka minta supaya lekas turun adazb yang dijanjikan tadi. Allah surut nabi Muhammad berkata kepada mereka: ”Bahwa adzab yang kamu minta dengan lekas itu, tidak ada di tanganku.”


804) Hukum atau keputusan buat menurunkan adzab itu, adalah di tangan Allah.


805) Maksudnya kalau urusan menurunkan adzab itu ada di tanganku, niscaya sudah aku turunkan atas kamu.


BACA JUGA:

Tafsir Al-Furqan Surat Al-An'am ayat 36-47