Jakarta, persis.or.id - Mahasiswa STAIPI siap menghelat Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KPM) atau Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Purwakarta, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman dan ilmu kepada masyarakat setempat.
Ketua Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) STAIPI, Ustaz Agah Nugraha mengatakan, Purwakarta dipilih sebagai lokasi KPM karena memiliki keunggulan yang luar biasa. Kota ini terkenal dengan industri maranggi dan keramiknya serta kultur masyarakat yang heterogen. Selain itu, Purwakarta juga dikenal sebagai kota santri dan basis pendidikan Islam.
"Saya pikir mahasiswa STAIPI Jakarta ini cukup diuntungkan untuk bisa melakukan KPM di Purwakarta. Kedua, yang mesti diperhatikan bahwa Purwakarta ini memang orang sudah mengenal dengan dinamika diskusi keagamaannya yang cukup hangat," kata Ustaz Agah, Kamis (13/2/2025).
Lebih lanjut, Ustaz Agah menyampaikan kepada mahasiswa, metodologi yang bagus dalam dakwah adalah memberikan kesan pertama bisa diterima oleh masyarakat. Jika mahasiswa memberikan kesan pertamanya tidak bisa diterima oleh masyarakat atau kurang baik, maka dipastikan dakwah itu akan gagal.
"Jadi lakukan secara ahsan, lakukan secara baik, karena dakwah itu mentransformasi yang ada dalam pikiran kita kepada pikiran masyarakat. Kita harus menggunakan metode dakwah yang baik dan santun, sehingga masyarakat dapat menerima pesan yang kita sampaikan," ujarnya.
Menurut dia, konsep dakwah menghukumi sudah tidak zaman. Tetapi bagaimana dakwah dilakukan dengan uswah (teladan) yang baik.
"Tugas dakwah itu bukan untuk diterima apa yang kita sampaikan. Tugas dakwah itu adalah menyampaikan. Masalah menerima dan tidak, lihat, Rasulullah juga tidak diberikan tugas untuk supaya diterima," ujar dia.
"Tapi banyak yang menerima dakwah Rasulullah, kenapa? Karena Rasul menggunakan akhlak yang baik. Rasul menggunakan metode santun dalam berdakwah," sambungnya.
Kegiatan KPM di Purwakarta ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat setempat serta memberikan pengalaman yang berharga bagi mahasiswa STAIPI. Para mahasiswa juga dituntut membuat mini riset dari pengabdian selama di Purwakarta.
BACA JUGA: STAIPI Jakarta Siap Digitalisasi: Ciptakan Sistem Pendidikan yang Efisien dan Relevan
