Cianjur, persis.or.id – Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) K. H. Dr. Jeje Zaenudin, M. Ag memimpil apel pagi para relawan di Pos Respon PERSIS, Komplek PPI 04 Cianjur Selasa (06/12/2022).
Sebelumnya, Ketua Umum (Ketum) telah mengunjungi lokasi jamaah yang terkena gempa, hingga berdiskusi mengenai progress penanganan penyitas di Posko Respon PERSIS.
Ada beberapa hal yang ditekankan oleh Ustaz Jeje, terutama mengenai kondisi relawan saat ini. Jangan sampai, kata dia, berniat untuk membantu malah harus dibantu karena sakit.
“Meski telah mengikhlaskan diri, tapi juga wajib menjaga kesehatan. Sehingga perlu dipantau berbagai akomodasi yang dibutuhkan seperti makan dan keperluan lain yang memadai,” terangnya.
Agar proses recovery bencana dapat berlangsung dengan baik, sebagai Ketua Umum PERSIS dirinya mengimbau kepada seluruh relawan terutama yang berada di bawah naungan SIGAB, untuk turun serta membantu dalam penanganannya.
“Saya mengajak dan mengimbau bagi seluruh warga jam’iyyah yang telah bergabung dengan SIGAB dan belum menurunkan timnya, segera daftarkan diri ke SIGAB pusat untuk bergiliran dalam pelaksanaan tugas,” paparnya.
Bencana gempa, kata dia, berbeda dengan banjir. Karena menurutnya yang lain bisa diungsikan dan direnovasi, tapi untuk gempa terutama Cianjur ini yang masih terasa gempa susulan, hal tersebut tidak bisa menjadi solusi jangka pendek.
“Renovasi dan relokasi butuh waktu. Rumah-rumah yang retak bahkan roboh ini tidak akan selesai direnovasi sebulan dua bulan. Oleh sebab itu, perjuangan kita tidak dalam waktu yang pendek, tapi panjang,” tuturnya.
Kepada para relawan yang sudah berada di posko, dirinya mengingatkan beberapa hal, yakni terkait niat, perencanaan yang baik, hingga pengorganisiran kegiatan.
“Mari kita sama-sama ikhlaskan dalam pengabdian yang mulia dan suci ini dalam mewujudkan ajaran penting dari Al-Qur’an dan Sunnah, yakni kaljasadil wahid. Apabila ada saudara yang merasa sedih, kita bagai sebagian dari jasad umat ini juga harus merasa sedih,” jelasnya.
Menurutnya, kepedulian dapat diwujudkan dengan kerja nyata meski harus mengorbankan kebahagian yang dimiliki.
“Bahkan sebagian dari harta benda yang diberikan, tiada lain apa yang kita berikan menjadi shodaqoh jariah, pahala abadi demi diri, keluarga, jama’ah, dan negara. Hingga tidak menjadi terpuruk dan siap untuk bangkit dan menjadi lebih baik,” tambahnya.
Terakhir, Ustaz Jeje mengingatkan tentang pengorganisasian dan manajemen terkait pendistribusian sembako, pembangunan tenda keluarg, maupun mobilitas lainnya agar termanage dengan baik. Juga harus mengukur dampak kerusakan dengan jumlah personil.
“Kerja keras, ikhlas, dan cerdas kita insya Allah akan dicatat sebagai amal oleh Allah Swt. Tidak ada yang sia-sia, semuanya bagian dari jihad fissabilillah. Bencana ini menjadi wasilah latihan, bahwa suatu saat bencana bisa terjadi lagi, baik yan diinginkan atau tidak. Ini Bagian dari tarbiyah ilahiyah dan tarbiyah jihadiah dari Allah Swt,” tutupnya.
[]
Foto dan Kontributor: Tim Pusdatin Posko Respon Persis
Editor: Fia Afifah