كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ
Di dunia mereka sedikit sekali tidur diwaktu malam.
وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar. (QS Ad Dzariat [51] : 17-18)
Dari sekian waktu yang ada, waktu sahur waktu yang paling istimewa untuk dijadikan waktu beristighfar. Oranf yang bertaqwa, sebagaiman dinyatakan dalam firman Allah swt diatas, tidak mungkin melewatkan waktu sahur tanpa istighfar (rujuk QS Al Imron [3] : 16-17.
Waktu sahur (istilah yang sebnarnya adalah sabar, tetapi lebih akrab disebut sahur) itu sendiri adalah waktu akhir malam hari. Dalam hadits disebutkan bahwa waktu yang dimaksud adalah setelah lewat sepertiga malam pertama sampai sepertiga malam terakhir dan sampai Shubuh.
Pada saat-saat itulah Allah swt menyeru manusia tanpa henti: "Siapa yang ingin berdoa kepada-Ku, lalu Aku pasti mengabulkannya?". (Shahih Muslim kitab sholat al-musafirin bab at-thargib fid-du'a wadz-dzikri fi akhiri-lail wal-ijabah fih no 1808-1809). Hanya pertanyannya apa yang kita lakukan ketika Allah swt menyeru dan memanggil kita? Sigab berdo'a, meminta dan beristighfar ataukah hanya menonton TV, bersenda gurau dan tidur?. Disinilah keistimewaan waktu sahur yang tidak mungkin dilewatkan oleh orang yang bertaqwa tanpa beristighfar. Sebab Allah swt sendiri langsung menyeru manusia dan menjamin langsung diijabahnya semua do'a, permintaan dan permohonan ampun.
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (Ali Imron [3] : 16-17) mencantumkan beberapa riwayat tentang amaliah shahabat terkait istighfar diwaktu sahur ini. 'Abdullah ibn 'Umar shalat malam (tahajjud), kemudian bertanya: Hai Nafi' (putranya) apakah waktu sahur telah datang? Jika Nafi' menjawab: Ya, "Maka Ibn 'Umar mulai berdoa dan beristighfar sampai datang waktu Shubuh. Riwayat Ibn Abu Hatim.
Ibn Jarir berkata: ...... dari Ibrahim Ibn Hathib, dari ayahnya, ia berkata: Aku mendengar sesorang diwaktu sahur disalah satu sudut masjid berdo'a: "Wahai Rabb Engkau telah memerintahku untuk ta'at dan akupun ta'at kepada-Mu. Dan sekarang waktu sahur, ampunilah aku." Aku lihat orang itu ternyata ia shahabat Ibn Mas'ud.
Ibn Munawih meriwayatkan dari Anas Ibn Malik, bahwasanya ia berkata: (kami para shahabat) diperintah apabila sholat malam (tahajjud) untuk beristighfar diakhir malam sebanyak 70 kali".
Ketika riwayat diatas memberi petunjuk bahwa beristighfar diwaktu sahur itu bisa diamalkan sesudah sholat tahajjud pada tengah/akhir malam., sebelum datangnya Shubuh, diataranya dengan mengucapkan istihgfar sebanyak 70 kali.
Wallahua'lam bis-showab.
Risalah No. 9 TH 51
Desember 2013.