Bandung - persis.or.id, Bidgar Siyasah PP Persis, Dr. Asep Saeful Mimbar, memberikan gambaran tentang sikap Persis dalam menghadapi Pemilu. Dr. Asep menegaskan bahwa jamiyyah Persatuan Islam hanya memilih pemimpin yang sevisi dalam membantu menegakkan Quran Sunnah, kamis (22/12/2016)
Beliau menyebut bahwa sikap Persis lebih pada kepentingan bukan kepada figur ataupun partai. Sia[a saja yang berorientasi keberpihakan terhadap Quran dan Sunnah serta kepentingan jamiyyah. "Figur figur itu kita tidak boleh menyebut nama seseorang siapapun figur itu, selama orang atau figur itu berorientasi kepada kepentingan dakwah, kepada ummat, kepada agama dan kepentingan kepada jamiyyah maka itu boleh diberikan dukungan", ujar Dr. Asep
Berkaitan dengan anggota jamaah yang ikut langsung dalam politik praktis atau langsung menjadi tim sukses suatu figur seseorang, diminta untuk menanggalkan atribut jamiyyah Persis.
"Silahkan saja ikut berkampanye, tetapi properti jamiyyah apapun itu tidak boleh dipakai dan dijadikan alat kampanye atau dukungan politik secara terbuka dan bagi jamaah yang menjadi tim sukses suatu figur tidak boleh mengajak atau mengarahkan jamaah, tidak boleh melibatkan jamiyyah", paparnya.
Lebih lanjut Dr. Asep mengatakan bahwa sikap ini yang harus dijunjung tinggi ketika nanti dalam pemilihan suara ada perbedaan diantara jamaah secara pemikiran untuk memilih figur tertentu. "Terpenting, Harus saling menjaga hubungan ukhuwah silaturahim antar jamaah dan harus mementingkan jamiyyah dari sikap-sikap konflik dan permusuhan", pungkasnya.
PP Persis lebih bersifat konsultatif kepada PW, PD dan PC dan yang tau persis tentang figur adalah daerah masing maka dalam hal ini PP Persis hanya berorientasi kepada kriteria nilai keagamaan bukan kepada figur seseorang. Dalam hal ini PP Persis terus berkonsultasi kepada daerah daerah dalam bersikap dan menentukan pilihannya. (HL/TG)
