Bandung - persis.or.id, Menjelang sesi dikusi kelompok terpumpun (20/8), Ketua bidang pendidikan dasar dan menengah umum (dikdasmenum) PP Persis, memberikan kerangka masalah yang bisa diangkat dalam diskusi tersebut. Persoalannya adalah tentang budaya mutu sekolah Persis agar bisa diburu oleh masyarakat dari segala penjuru.
Budaya bisa dikatakan sebagai adat kebiasaan, perilaku. Mutu biasa dikatakan sebagai kualitas. Dr. Darwis memberikan 2 kata kunci tentang budaya mutu yang mesti dibangun oleh sekolah Persis yaitu kelayakan dan akuntabilitas (kepercayaan).
Lebih lanjut, beliau menyebutkan bahwa untuk memperoleh budaya mutu, penyelenggara sekolah umum Persis mesti memperhatikan dan mampu mengimplementasikan 4 hal ini;
Pertama, harus memenuhi standar bahkan idealnya diatas standar. "Kita mesti paham apa itu standar dan kriteria menentukan standar yang baik. Jika kita tak memahaminya maka akan pantas jika kita kesulitan mengimplementasikannya. Sekali lagi, kita upayakan agar kita mesti diatas standar", sebut Dr.Darwis.
Kedua, penyelenggara harus memberikan layanan prima untuk para peserta didik sehingga melahirkan hal ketiga yaitu adanya peningkatan kepuasan. Setelah muncul kepuasan dari peserta didik, orangtua dan masyarakat maka pasti melahirkan hal keempat yakni adanya rating dan prestise yang berhasil dibangun.
Dr. Darwis mendorong setiap peserta agar sama-sama menciptakan budaya mutu dan dimulai dari tata kelola pendidikan yang baik. "Data yang memadai akan melahirkan informasi. Informasi yang memadai akan melahirkan ilmu. Ilmu yang memadai akan menghasilkan keputusan yang bermakna", pungkasnya. (/TG)