Jakarta, persis.or.id - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP PERSIS) melalui Bidang Tarbiyyah menjadi salah satu pembicara dalam Konferensi Internasional Pengasuh Pondok Pesantren Se-Asia Tenggara, pada hari Senin (7/10/2022).
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, dan berlangsung selama dua hari, yaitu 7 dan 8 November 2022.
Selain perwakilan PERSIS, kegiatan tersebut dihadiri oleh ormas besar lainnya, seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Ketua Bidang Tarbiyyah PP PERSIS, Ustaz Dr. Tiar Anwar Bachtiar menyampaikan eksistensi pondok-pondok pesantren di jamiyyah Persatuan Islam.
Persatuan Islam merupakan satu ormas yang juga memiliki pondok pesantren dengan keunikan sekaligus identitas tersendiri. Seluruh pesantren yang ada diberi nomor sebagai wujud nyata identitas dari Persatuan Islam yang sejak awal berupaya menghidupkan ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah sehingga menjadi bagian integral dari Ahlus Sunnah wal Jamaah.
Hingga kini, Pesantren Persatuan Islam memiliki ratusan pesantren formal yang menginduk ke PP PERSIS selain lembaga-lembaga serupa yang nonformal.
Dalam paparannya, Ust. Tiar menyebutkan bahwa pesantren-pesantren PERSIS memiliki dua corak sekaligus. Selain sebagai lembaga pendidikan dengan sistem modern, juga tidak mengabaikan tradisi turats (penguasaan kitab-kitab kuning) sebagai ciri utama dari pondok-pondok pesantren tradisional yang ada di Nusantara.
“Di pesantren PERSIS, pengajaran kitab-kitab kuning merupakan tradisi yang telah dimulai sejak awal (red. 1930-an), dan hingga kini terus dilanjutkan,” Papar Bachtiar.
Lebih lanjut ia menyampaikan, pesantren-pesantren PERSIS memiliki corak khusus dibandingkan dengan yang lain.
"Berbeda dengan Gontor, Darunnajah, atau pondok-pondok yang berafiliasi dengan ormas Islam lainnya, seperti Nahdlatul Ulama. Hal ini yang belum diketahui secara luas di masyarakat,” lanjut Bachtiar.
[]
(Kontributor: Muslim Nurdin/dh)