Mekah, persis.or.id - Saat ini, kota Mekkah dilanda cuaca yang sangat panas, dengan suhu mencapai 45°C.
Dalam kondisi seperti ini, aktivitas penduduk setempat termasuk para jamaah haji terutama pada siang hari, dibatasi.
Menurut penuturan Nur, seorang tenaga musiman asal Semarang yang telah mengajar di Mekkah selama 5 tahun, sekolah-sekolah biasanya diliburkan jika suhu mencapai 40°C ke atas, karena dapat mengganggu kesehatan anak-anak.
"Pada musim haji tahun ini, cuaca di Mekkah sangat panas. Oleh karena itu, jamaah haji diimbau untuk tidak melakukan pergerakan di luar hotel secara berlebihan kecuali ada keperluan yang mendesak. Hal ini terutama berlaku bagi jamaah lansia, untuk menghindari terjadinya heat stroke," ungkap Nur, Ahad (11/6/2023).
Namun, semangat jamaah untuk menjalankan ibadah, terutama salat berjamaah dan thawaf, sangat tinggi.
Terkadang, hal ini dilakukan tanpa memperhatikan kondisi fisik mereka, sehingga banyak jamaah yang mengalami kelelahan dan dehidrasi.
Untuk mengatasi situasi tersebut, hotel-hotel di Mekkah menyediakan masjid atau musholla yang dapat menampung jamaah dalam jumlah yang cukup.
Hal ini memungkinkan pelaksanaan sholat berjamaah dan sholat Jumat dilakukan di hotel tempat jamaah menginap.
Kegiatan di masjid atau musholla ini dikoordinasikan oleh pembimbing ibadah (Bimbad) sektor bekerjasama dengan para pembimbing kloter.
Selain sholat berjamaah, juga diadakan kuliah subuh yang dijadwalkan per kloter, serta kegiatan bimbingan manasik haji.
Dengan adanya fasilitas salat berjamaah dan kuliah subuh di hotel-hotel ini, diharapkan jamaah dapat menjalankan ibadah dengan nyaman tanpa perlu terlalu banyak beraktivitas di luar yang dapat berisiko bagi kesehatan.
Pihak panitia haji dan petugas PPIH terus mengawasi kondisi jamaah dan memberikan himbauan serta bimbingan terkait menjaga kesehatan dan keselamatan selama menjalankan ibadah haji di tengah cuaca yang panas ini. (/AS)
[]
Kontributor: H. Acep Saefuddin