Bandung, persis.or.id - Himpunan Pengusaha Persatuan Islam (HIPPI) menggelar pelantikan Pengurus Pusat HIPPI dengan mengusung tema 'Niaga Bardaya, Dakwah Berjaya', di Grand Pasundan Convention Centre pada kamis, (18/5/23).
Edwin Khadafi selaku ketua pelaksana mengemukakan pandangannya tentang himpunan ara pengusaha tersebut.
"HIPPI ialah upaya mengutuhkan esensi dakwah yang selalu kita upayakan bagi Persatuan Islam. Terjaga, berkumpulnya pengusaha PERSIS untuk niaga berdaya, dan dakwah berjaya," kata dia.
Ketua HIPPI periode 2023-2028 H. Cucu Cumarna menjelaskan bahwa salah satu penopang Islam ialah berdayanya umat dalam ekonomi.
"Begitu pula penggerakan dakwah PERSIS lahir dari kecintaan para pengusaha yang mewakafkan hartanya melalui lembaga PERSIS," ungkapnya.
"Berbicara usaha atau bisnis, selalu ada ungkapan mau dibawa kemana PERSIS? Padahal PERSIS pun lahir dari sejarahnya para pengusaha," sambungnya.
Menurutnya, PERSIS juga unggul dalam ekonomi karena didukung dari sisi finansial dakwah yang saling berupaya memberdayakan umat.
H. Cucu mengungkapkan, HIPPI masa jihad kali ini akan berperan aktif membangun ekonomi PERSIS secara kolektif dalam melahirkan kemitraan, dan melahirkan rasa memiliki dari pada masyarakat PERSIS dengan "Satu Rasa, Satu Usaha".
Juga membangun ekonomi umat dengan koordinasi yang baik untuk bersinergi mewujudkan Mimpi HIPPI melalui jalur kolaborasi dengan model Pentahelix, baik dalam akademis pemerintah, komunitas, dan media.
Selain itu, HIPPI juga mendapat dukungan penuh dari Pimpinan Pusat (PP) PERSIS bagi keberlangsungan perjalanan HIPPI ke depannya, dalam upaya mampu mengorganisir seluruh potensi para pengusaha-pengusaha yang terbaik.
"Mudah-mudahan sebagai gambaran langkah nyata PERSIS meneladani Rasullah SAW, bahwa dakwah sesungguhnya membangun dakwah umat yang tidak bisa dicapai tanpa mengorganisir seluruh kekuatan umat, salah satunya adalah kaum usaha dan para ahli bernegara dan berniaga," ujar Dr. H. Jeje Zaenudin, M.Ag, Ketua Imum PP PERSIS.
Ustaz Jeje menjelaskan, salah satu kunci yang harus menjadi penguat HIPPI ialah tidak bisanya berpikir dan bekerja sendirian, tetapi bagaiamana bekerja sama mencapai kejayaan Islam.
"Di dalam pengusaha ada 2 hal perbedaan, yaitu beda pendapat dan beda pendapatan. Para pengusaha harus siap-siap berselisih. Jika tidak mau berselisih janganlah berjamiyyah. Mental Berjam'iyyah akan kuat dan bertahan apabila dalam tantangan perbedaan," tutupnya.
[]
Kontributor: Pusdapi Media