Dorong Budaya Baca, IPP Ciamis Banjar Inisiasi Sayembara Literasi

oleh Muhammad Arfad Nurul Fikri

13 April 2025 | 06:14

Darurat Literasi Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Persis Ciamis Banjar Membuat Sayembara Untuk Meningkatkan Literasi Di Jawa Barat Bersama Ketua PW IPP Jabar Baru

Ciamis, persis.or.id - Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Persis (PD IPP) Ciamis Banjar telah melaksanakan kegiatan yang bernama Silaturahmi dan Kajian (SILAHKAN) yang bertempat di Tana Makmoer, Sindangkasih, Ciamis, Sabtu (12/4/2024) M bertepatan dengan 13 Syawal 1446 H.


Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi sekaligus mengkaji isu-isu daerah di Kabupaten Ciamis. Uniknya, PD IPP Ciamis Banjar langsung mengundang Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Jawa Barat yang baru untuk menjadi pemantik diskusi dan mengkaji krisis literasi yang sedang terjadi, bersama PD IPP Kota Tasikmalaya.


Faiq Kanza Ghifar dalam sambutannya menekankan bahwa hadirnya Ikatan Pelajar Persis harus berkiprah dalam bidang literasi. Ia mengatakan, “Mulai saat ini, jangan ada kader Ikatan Pelajar Persis yang tidak membaca buku.”


Tema yang diangkat dalam kegiatan ini yaitu “Ekspansi Dakwah via Literasi: Implementasi Utama Ar-Rasikhuna fil Ilmi dalam Mewujudkan Kader Problem Solver Kepelajaran yang Futuristik.” Chairul Ismet selaku Ketua PW IPP Jabar memaparkan permasalahan bahwa saat ini tingkat literasi di Jawa Barat berada di posisi kedua terendah secara nasional.


Sebagai pelajar Persis yang menjunjung tinggi nilai Ar-Rasikhuna fil Ilmi, implementasinya dalam kehidupan harus mencerminkan kepekaan terhadap permasalahan yang ada di daerah masing-masing. Jangan sampai kader IPP tidak memberi manfaat kepada masyarakat. Chairul Ismet mengapresiasi kader-kader yang konsisten menjadi garda terdepan dalam kajian masjid di daerahnya.


Dalam penyampaian materinya, Chairul Ismet menegaskan bahwa kader Pelajar Persis wajib membaca minimal satu buku dalam sebulan. Pelajar Persis harus menjunjung tinggi proses pembelajaran Malikiyah, yaitu metode diskusi dua arah berbasis membaca, yang dahulu dilakukan oleh A. Hassan dan diturunkan kepada murid-muridnya seperti M. Natsir dan E. Abdurrahman. Bahkan, dalam buku Total Bung Karno, disebutkan bahwa Soekarno pun menggunakan metode ini.


Chairul Ismet menutup dengan pernyataan, “Saya akan kembali datang ke Ciamis Banjar jika kalian menghasilkan karya-karya berupa tulisan dan jurnal yang disebarluaskan dari hasil membaca.” []

BACA JUGA: Dukung Pendirian IPP Cimahi, Ketua Umum PD. HIMA Cimahi Ajak Calon Kader IPP Untuk Terus Bersinergi Dalam Pergerakkan