Geliat Perjuangan Quran Sunnah di Perbatasan Jabar

oleh Reporter

22 September 2019 | 02:44

Menebar Quran Sunnah melalui Jamiyyah Persis terus dikembangkan. Meskipun di luar teritorial Jabar, Pimpinan Wilayah Persis Jawa Barat terpanggil untuk membantu proses penerimaan wakaf kepada Persis.

Hari Sabtu, 21 September 2019 menjadi hari bersejarah bagi jamaah Persis di Masjid Husnul Khotimah Jalan Raya Majenang KM 12 Desa Madura Kec Wanareja RT 05 RW 14 Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. Pada hari itu dilaksanakan serah terima berita acara penyerahan wakaf Masjid dan tanah seluas 2.962 m2 dari muwaqif keluarga besar Bapak Sadeli kepada PP Persis yang diwakili oleh PW Persis Jabar. Tampak hadir dari rengrengan PW yaitu Ustadz Drs. H. Hasyim Suryadi, H. Agus Purnama, H. Dadang Jamaludin, H. Yuda Al-Farisi dan Muchsin al-Fikri.

Dalam acara yang digelar secara sederhana namun khidmat, Ustadz Drs. Hasyim Suryadi mengawali acar dengan mengutip ayat : “Sesungguhnya Alloh telah membeli dari orang-orang yang beriman jiwa mereka dengan Surga”.

Menurut Hasyim acara hari ini merupakan kelanjutan dari serah terima waqaf pada acara Roadshow Dewan Hisbah ke PD Persis Banjar tahun lalu. Meskipun ini merupakan hak otoritas PP, namun PW memiliki tanggungjawab membantu pembinaan kepada Jamaah di perbatasan. Karena ini sudah milik Jamiyyah, maka sudah semestinya  diberi tanda atau plang organisasi. Kami yakin warga masyarakat di sini sudah mengenal dan sudah tidak alergi lagi mendengar nama Persis. Setelah diberi tanda maka insya Alloh akan semakin berkembang di Cilacap ini,” ujar ustadz Hasyim dengan nada optimis.

Mewakili keluarga muwaqif, bapak Sadeli yang biasa dipanggil Liling ini menghaturkan terima kasih kepada PW Persis Jabar atas penerimaan ini. “Saya sekeluarga mewakafkan tanah dan masjid ini ke Persis dengan tujuan agar bisa dimakmurkan dan kami sangat memimpikan untuk didirikan lembaga pendidikan. Kami memerlukan bimbingan dari para tokoh bagaimana membangun lembaga pendidikan formal di sini.” Ujarnya.

Menurut Pak Sadeli, dulu di tahun 1984 ayahnya yang bernama Abdul Manaf membangun mushola ukuran 5 X 7 m2 di sebelah barat. Kebetulan ada seorang yang akan berhaji mau menyumbang masjid baru, dengan modal 30 juta. Akhirnya dibangunlah masjid yang lebih besar pada tahun 1997 dan diberi nama Husnul Khotimah. Karena jaraknya berdekatan dengan Banjar, maka kami meminta bantuan untuk mengisi Pengajian dan jumatan ke PD Banjar.

Sementara itu Ketua PD Persis Banjar, Ustadz Aan Hanafi dalam sambutannya beliau menyampaikan permohonan maaf atas pengelolaan waqaf yang selama ini dirasa kurang maksimal karena di Banjar juga banyak yang harus diselesaikan. Saya mengakui perjuangan kader Persis yang hanya enam anggota di Desa ini cukup militan. Diharapkan ke depan bisa menjadi PC Wanareja mandiri terlepas dari Kecamatan Dayeuh Luhur. Saya mengharapkan agar pasca serah terima ini kondisi wakaf ini bisa lebih berkembang jangan sebaliknya.

Adapun Ustadz Dadang Jamaludin Ketua Bidgar Wakaf PW Persis Jabar dalam taujihnya  mengatakan bahwa potensi wakaf di negara kita sangat besar. Wakaq di Indonesia besarnya 7 kali lipat dari negara Singapura. Namun karena belum dikelola secara rapi dan terorganisir, wakaf itu belum teroptimalkan. Untuk mengoptimalkan wakaf yang ada di Persis beliau mengaku selalu berkoordinasi dengan BWI (Badan Wakaf Indonesia) baik pusat, Provinsi dan Kabupaten, BPN dll.

Setelah kami keliling Jawa Barat, banyak dijumpai kasus dimana tanah wakaf dimiliki dan dikuasai oleh keluarga atau ahli waris untuk diperjualbelikan. Padahal dalam Islam wakaf itu tidak boleh dihibahkan, tidak boleh diwariskan, dan tidak boleh diperjualbelikan.

Menurut Ustadz Dadang yang wajib memakmurkan tanah wakaf selain muwakif adalah seluruh jamaah yang ada di sini. Kami mewakili PP Persis sebagai Nadzir akan mengupayakan agar wakaf ini bisa menjadi jariah. Bidgar Dakwah PW juga akan memfasilitasi pemakmuran masjid ini dengan menugaskan da’i di daerah ini. Jangan aneh nanti akan muncul berbagai masalah, namun jangan khawatir, akan datang bantuan dan pertolongan dari Alloh.

Sedangkan Ustadz H. Yuda Al-Farisi dari Bidgar Dakwah menyatakan bersedia memfasilitasi untuk penugasan dai di daerah ini. Apa yang dibutuhkan di sini tentu saja shohibul bait lebih mengetahui. Insya Alloh ke depan kami akan membantu  perjuangan dari 3 dai yang sudah terlebih dahulu membina di sini. (Muchsin al-fikri/Kominfo Persis Jabar).

Reporter: Reporter Editor: admin