Bandung, persis.or.id - Institut Agama Islam (IAI) PERSIS Bandung menerima kunjungan istimewa dari jajaran pimpinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Hidayah Bogor. Kunjungan ini dipimpin oleh Ketua STAI Al Hidayah, Dr. Undang, didampingi oleh Wakil Ketua 1-3, serta perwakilan dari Lembaga SPMI (Sistem Penjaminan Mutu Internal) dan LPM (Lembaga Penjaminan Mutu).
Kunjungan ini bertujuan untuk "menimba pengalaman akreditasi" dari IAI PERSIS Bandung, yang beberapa bulan ke depan juga akan melaksanakan proses akreditasi. "Kami melihat dan membaca bahwa nilai akreditasi IAI PERSIS Bandung ini nilainya 'Baik Sekali'. Sementara perguruan tinggi kami baru punya predikat 'Baik'," ujar Dr. Undang.
Wakil Rektor II IAI PERSIS, Sukardi, M.Ag, menyambut baik kunjungan dari STAI Al Hidayah Bogor. "Kami sangat senang menerima kunjungan balik dari STAI Al Hidayah Bogor. Semoga jalinan kerjasama ini terus terjaga dengan baik ke depannya," katanya.
Pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam, di mana kedua belah pihak berbagi ilmu, wawasan, dan pengalaman terkait proses akreditasi. Diskusi ini mencakup strategi peningkatan mutu, pengelolaan dokumen, serta praktik terbaik dalam mencapai nilai akreditasi yang lebih baik.
Dr. Nurmawan, Rektor IAI PERSIS Bandung, menyampaikan rasa bangganya atas kunjungan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antar perguruan tinggi Islam dalam meningkatkan kualitas pendidikan. "Pertukaran pengetahuan dan pengalaman seperti ini sangat bermanfaat untuk memperkuat kapasitas institusi kita dalam mencapai standar yang lebih tinggi," ujar Dr. Nurmawan.
Selain diskusi formal, kunjungan ini juga diisi dengan tur kampus IAI PERSIS Bandung, memberikan kesempatan bagi tamu dari STAI Al Hidayah untuk melihat langsung fasilitas dan lingkungan belajar yang ada. Hal ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan ide-ide baru yang dapat diterapkan di kampus mereka.
Kunjungan ini diharapkan menjadi awal dari hubungan yang lebih erat antara IAI PERSIS Bandung dan STAI Al Hidayah Bogor. Dengan saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, kedua institusi dapat terus berkembang dan berkontribusi lebih besar dalam dunia pendidikan Islam di Indonesia. []
Kontributor Berita: Nurdin Qusyaeri