Selain penyampaian materi, terdapat pula sesi FGD (Focus Group Discussion) demi terwujudnya tema ROFI 1 Vol 2 kali ini. Para peserta dituntut untuk berpikir kritis dan ilmiah dalam menganalisis serta responsif dalam bertindak. Mereka diberi tugas untuk mencari salah satu contoh kasus di Kota Tasikmalaya terkait problematika pelajar.
Secara berkelompok, peserta mampu mengidentifikasi masalah dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Harapannya, ini menjadi ajang pelatihan bagi peserta dalam menganalisis dan bertindak secara responsif, serta mampu menyuarakan pemikiran mereka kepada instansi pemerintahan.
Di akhir acara, Mahesa Karan menyampaikan harapannya, “Semoga Ikatan Pelajar PERSIS Kota Tasikmalaya dapat mengimplementasikan apa yang telah disampaikan selama ROFI 1 Vol 2 ini, menanamkan nilai-nilai Ar-Rasikhuna Fil Ilmi di Kota Santri, dan yang paling penting, para kader yang telah mengikuti ROFI 1 Vol 2 mampu menganalisis secara kritis, merencanakan strategi secara ilmiah, dan bertindak secara responsif sesuai tema kegiatan ini.”
BACA JUGA:IPPi PERSIS Kecam Kekerasan Seksual: Perempuan Harus Dilindungi, Bukan Disalahkan
