Mekah – persis.or.id, Museum Wahyu menjadi destinasi sejarah terbaru di kota Mekkah, menjadi daya tarik bagi para peziarah haji dan umrah.
PT. Karya Imtaq yang berada di bawah naungan jamiyyah Persatuan Islam merupakan salah satu penyelenggara ibadah haji plus dan umrah yang menawarkan rihlah ilmiah kepada jamaahnya.
Pembimbing jamaah umrah Karya Imtaq, Ustaz Jejen Jaenudin, M. Pd.I membawa para jamaah umroh untuk mengunjungi Museum Wahyu.
Museum Wahyu terletak di Hira Cultural District dan tepat di kaki Gunung Batu Jabal Nur, museum ini menampilkan peradaban masa silam dengan tampilan kekinian, menampilkan sejarah Kota Mekkah dan peristiwa penting dalam sejarah Islam.
Dituturkan oleh Prof. Dr. Dadan Wildan selaku sekretaris Majelis Penasehat PP PERSIS, yang ikut dalam jamaah umroh Karya Imtaq ini, bahwa Museum digital tersebut dibangun dengan tujuan mempertahankan sejarah dan memperkenalkannya kepada para pengunjung.
Sebelum memasuki gedung utama Museum Wahyu, para pengunjung akan disambut oleh beberapa bangunan kecil yang menampilkan galeri foto. Di sana, sketsa, foto, lukisan, dan informasi sejarah Gua Hira, Kota Mekkah, dan peristiwa Nabi Muhammad SAW menerima wahyu ditampilkan dengan apik.
Gedung Museum Wahyu meskipun kecil, nampak modern dan terpadu dengan baik.
“Paduan arkeologi masa lalu dalam ornamen gua dipadukan dengan tampilan layar lebar yang menghadirkan pengalaman menonton dua dunia sekaligus: masa lalu dan era digital”, ungkap Prof. Dadan Wildan, Jumat (28/04/2023).
Pintu masuk museum didesain seperti lorong gua yang panjang dan melengkung, dihiasi dengan ornamen bebatuan.
Para pengunjung dipersilakan duduk dan menonton film animasi turunnya wahyu yang dimulai dari kisah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Musa, Nabi Isa, hingga Nabi Muhammad.
Dengan desain dan tampilan yang menarik serta teknologi yang up-to-date, Museum Wahyu menjadi destinasi yang menarik bagi para peziarah haji dan umrah untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang sejarah Islam dan khususnya sejarah Kota Mekkah dan Nabi Muhammad.
“Museum ini menjadi bukti bahwa Kota Mekkah terus berbenah dan menampilkan peradaban masa silam dengan kekinian”, jelasnya. (*)