Jaulah Dakwah Ramadhan PERSIS di Lubuk Linggau: Mengokohkan Pendidikan dan Syiar Islam

oleh Husna Husnul Khotimah

25 Maret 2025 | 17:18

Jaulah Dakwah Ramadhan PERSIS di Lubuk Linggau: Mengokohkan Pendidikan dan Syiar Islam

Lubuk Linggau, Sumatera Selatan – persis.or.id – Alhamdulillah ‘alā ni‘amillah, Jaulah Dakwah Ramadhan 1446 H/2025 di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, oleh Alumni Du’at PP Persis, Fikri Islamie beserta istri, telah selesai dilaksanakan dengan sukses.


Sejak kedatangannya pada Senin, 24 Februari, para du’at mulai melakukan observasi lapangan sebagai bentuk pemetaan dakwah di bulan Ramadhan. Hal ini dilakukan melalui koordinasi dengan pihak Yayasan Az-Zahira serta para kepala sekolah SDIT dan TKIT. Bapak H. Muhammad Husen, selaku pembina yayasan, menyampaikan harapan agar dapat terlaksana pengkaderan jangka panjang bagi para guru dan staf yayasan agar memiliki wawasan jam’iyyah Persatuan Islam. Mengingat selama ini, beliau merupakan satu-satunya anggota Persis yang mengatur kurikulum Persis di lembaga tersebut.


Memasuki bulan Ramadhan, Fikri dan istri menjalankan berbagai kegiatan dakwah yang cukup padat, baik dalam bidang pendidikan di yayasan maupun dakwah eksklusif di Masjid Ihyaus Sunnah.


Penguatan Dakwah dalam Pendidikan


Kegiatan dakwah dalam ranah pendidikan meliputi:


  1. Halaqah bersama staf yayasan, dengan materi utama tentang kejam’iyyahan dan tahsin Al-Qur’an.
  2. Monitoring pengajaran guru, termasuk memberikan wawasan metode mengajar.
  3. Pengajian orang tua siswa, dengan kajian Tarbiyatul Aulad (pendidikan anak dalam Islam).


Selain itu, wakil kepala sekolah bidang kurikulum juga berkonsultasi terkait kurikulum Persatuan Islam untuk tingkat SD dan TK, khususnya dalam mata pelajaran Fikih. Sejak yayasan berdiri pada tahun 2013, Bapak H. Husen telah menggunakan buku Risalah Shalat sebagai referensi utama, setelah beberapa kali berupaya mendapatkan kurikulum resmi dari PP Persis. Namun, karena keterbatasan teknis, kurikulum Persis belum dapat diterapkan secara maksimal. Kendati demikian, beliau tetap mengupayakan agar materi Fikih yang diajarkan selaras dengan ijtihad para ulama Persatuan Islam.


Memakmurkan Masjid dan Dakwah Masyarakat


Selain di dunia pendidikan, para du’at juga memimpin berbagai kegiatan dakwah di Masjid Ihyaus Sunnah, di antaranya:


  1. Menjadi imam shalat lima waktu serta kultum qabla tarawih
  2. Kajian tafsir ba’da subuh
  3. Menghidupkan kembali Madrasah Diniyyah, sebagai upaya membimbing anak-anak sekitar yang mengalami kendala biaya dalam pembelajaran baca-tulis Al-Qur’an.


Pesantren Ramadhan: Menggali Potensi Tafaqquh Fiddin


Puncak kegiatan dakwah berlangsung pada pekan terakhir Ramadhan (17–22 Maret 2025) dengan Pesantren Ramadhan bertema Momentum Ramadhan Menggali Potensi Tafaqquh Fiddin. Materi yang diajarkan meliputi:


  1. Fikih Shaum
  2. Fikih Shalat
  3. Fikih Sirah
  4. Hadits Adab & Tadabbur Ayat Al-Qur’an


Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga Ashar ini semakin semarak dengan games edukatif dan lomba-lomba, seperti Lomba hafalan QS Al-Baqarah 183-187, yang harus dikuasai dalam waktu lima hari dan Lomba Cepat Tepat, menguji pemahaman materi Pesantren Ramadhan.


Para peserta terlihat antusias dalam melatih bacaannya agar sesuai dengan kaidah tajwid serta mempersiapkan berbagai tantangan dalam lomba.


Penutupan dan Komitmen Keberlanjutan Dakwah


Acara Pesantren Ramadhan ditutup dengan iftar jama’i, sekaligus menjadi momen perpisahan antara du’at dan yayasan setelah satu bulan penuh menjalankan misi dakwah. Meskipun singkat, ke depannya yayasan dan du’at berkomitmen untuk bekerja sama dalam merumuskan modul pembelajaran khusus yang sesuai dengan kurikulum Persatuan Islam.


Pada 24 Maret 2025, para du’at kembali ke Jawa Barat dengan harapan dakwah di Lubuk Linggau dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.


[Husna Husnul Khotimah]

BACA JUGA:

Shaum Ramadan mengajarkan Seni Pengendalian Diri