Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji’un….
Persis kembali kehilangan salah satu kader terbaiknya, dia bukan hanya ulama yang mahir berceramah dan jago ngitab, tetapi juga sebagai ulama yang memiliki keahlian dalam urusan Hisab dan rukyat. Kini ulama kharismatik yang telah berpuluh tahun mengabdikan diri hingga akhir hayatnya di Jam’iyyah dan di Pesantren tersebut telah tiada, menghadap Ilahi Rabbiy pada usianya yang 75 tahun.
Berita wafatnya beliau tersiar di jejaring sosial yang salah satunya diterima oleh Ust. Ihsan Setiadi Latief, Ketua Bidang Jam’iyyah PP. Persis yang diakses di group WA Tasykil PP. Persis. Bidgar Kominfo PP. Persis langsung merespon dan sekaligus mengkondisikan waktu untuk Takziah kesana. Tepat pukul 05.30 beberapa jajaran Tasykil PP. Persis segera merapat, diantaranya Ust. Ihsan, Ust. Erdian, H.Andi, Ust. Sulwan, Ust. Jejen dan Anggota Dewan Hisbah yang juga anggota Majlis Penasehat, HM. Rahmat Najib.
Tepat pukul 10.00 jama’ah Takziah dari PP. Persis tiba di lokasi dan segera berbaur dengan ratusan jama’ah yang sudah bersiap mengantarkannya ke pemakaman. Hadir juga dalam kesempatan tersebut Ust. HM. Romli, Ketua Dewan Hisbah PP. Persis yang datang lebih awal. Tidak terkecuali Ketua Umum PP. Persis dan PP. Persistri yang didampingi beberapa jajaran tasykil lainnya segera menyusul ke rumah duka yang satu komplek dengan Pesantren Persis No. 7 tersebut.
Almarhum Ust. HM. Abdurrahman KS menderita penyakit stroke sudah cukup lama, sekitar lima tahun yang lalu, namun akhir-akhir ini kondisinya semakin melemah. Dan sebelum kewafatannya beliau sempat dirawat di RS Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya. Dimakamkan di pekuburan keluarga, di Kampung Leuwi Genta, Desa Setianegara, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
“Gajah mati meninggalkan gadingnya, Manusia mati meninggalkan jasanya”. Banyak sekali jasa beliau yang tertorehkan, kenangan yang tak terlupakan, dan sekaligus menjadi uswah bagi bagi kita sebagai jama’ahnya.
Mudah-mudahan almarhum diampuni dosa dan khilafnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan beroleh kesabaran dan keikhlasan. Allohhummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhiu wa akrim nuzulahu wawassi’ madkhalahu.
(Jejen Jaenudin/ Bidgar Kominfo PP. Persis)