Bandung, persis.or.id - Temu Ilmiah dan Taaruf Nasional (TITN) 2024 Pemuda PERSIS yang dilaksanakan pada Kamis hingga Ahad, 26-29 September 2024 di dua tempat, yaitu si Jalak Harupat Soreang dan Bumi Perkemahan Ranca Upas telah memasuki hari kedua.
Dari lokasi TITN di perkemahan Rancaupas, peserta yang hadir dan bermalam sejak hari Kamis mengikuti Kajian Kepemimpinan pada Jumat pagi (25/09/24). Digelar di panggung utama dengan suasana pagi yang segar, Kajian Kepemimpinan disampaikan oleh Dewan Pertimbangan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda PERSIS, Ust. H. Hamdan.
Di awal paparannya, Ust. Hamdan menyampaikan pengalaman panjangnya puluhan tahun beraktivitas di jamiyyah Pemuda PERSIS, dari mulai pimpinan jamaah hingga pimpinan pusat. Sehingga, ia pun dapat merasakan apa yang dirasakan setiap level pimpinan ketika memikirkan dan menjalankan program.
Dengan berbagai amanah yang pernah diembannya, ia pun menilai memiliki tugas berat untuk senantiasa memantau seluruh anggota. Selain itu, Ust. Hamdan juga memiliki catatan penting terkait aktivitas dan tipe karakter anggota di jamiyyah Pemuda PERSIS, di antaranya ia menemukan setidaknya delapan tabiat negatif di luar kewajaran.
Tipe pertama, indisipliner. Menurutnya, ada kader yang memang memiliki watak tidak disiplin dalam aktivitas jamiyyahnya. Ia mencontohkan sederhana dalam ketepatan waktu. Kedua, adanya ketakutan berkurangnya jiwa dan harta. Contoh tipe ini memiliki ketakutan dan banyak pertimbangan ketika akan berinfak.
“Ini berkaitan dengan keyakinan yang lemah,” jelasnya.
Ketiga, adanya kader yang memiliki sifat berlebih-lebihan melebihi rata-rata kemampuannya, dan ia tidak mengukur kemampuan. Misal, kemampuannya cuma dua tetapi ia tetap bersikap seolah mampu mencapai tiga.
Tipe keempat kebalikan dari tipe ketiga, yaitu menganggap mudah. Contoh sederhananya, ia memiliki anggapan bahwa ngantor dan membayar iuran adalah hal yang sederhana, hingga tidak dilakukan pun tidak mengapa. Urusan itu dapat menjadi lebih rumit ketika yang berpikir seperti itu bukan hanya 1-2 kader saja.
“Kelima, ujub dan inginnya tampak di depan, tidak mau di belakang,” lanjutnya. Dan menurutnya, kader dengan tipe ini selalu membanggakan apa yang dia bisa dan yang dia miliki.
Keenam, cemburu kepada sesama kader. Kader dengan tipe ini tidak ingin orang lain lebih tinggi dan lebih besar dari dirinya, tidak suka jika umat lebih dekat dengan kader lain disbanding dengan dirinya. Dan kedelapan, kader yang temperamen serta tidak dapat mengendalikan dengan emosi dan amarahnya.
“Inilah variasi tipe-tipe kader yang memiliki kelemahan dalam jihad jamiyyah,” tutupnya dengan menyampaikan bahwa penilaian-penilaian tersebut berdasarkan apa yang kita alami.
Terakhir, Ust. Hamdan menyampaikan ayat Al-Qur’an yang dapat dijadikan sumber kekuatan dan membangkitkan semangat kader Pemuda Persis dalam berjihad, yaitu surah At-Taubah ayat 24,
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik. (QS At-Taubah [9]: 24)
[]
(dh)