KBIH Persis Berangkatkan 607 Jama’ah Haji Tahun Ini
oleh Reporter
•
16 September 2015 | 05:17
Tahunini sebanyak 607 Jamaah Haji dari berbagai daerah di Jawa Barat diberangkatkan melalui KBIH Persis. Pemberangkatan utama menggunakan Kelompok Terbang (Kloter) 59 sebanyak 221 orang danKloter 61 sebanyak 346 orang. Gelombang pertamasekitar 221 jamaah berangkat hari Sabtu (12/9/15) dengan Kelompok Penerbangan (Kloter) 59; sedangkan gelombang kedua sekitar 346 jamaah diberangkatkan Ahad (13/9/15) bersama Kloter 61 dari Jakarta. Sementara sisanya sekitar 40 orang, tersebar melalui Kloter lain di daeah masing-masing.
Rombongan haji dari KBIH Persis ini berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat antara lain: Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab. Karawang, Kab. Cianjur, Kab. Sukabumi, Kab. Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kab. Ciamis, Kab. SUmedang, Kab. Cirebon. Kab.Majalengka dan lainnya. KBIH Persis di provinsi yang berbeda seperti DKI Jakarta dan Banten memberangkat sendiri jamaahnya. Dengan demikian, Jamaah Haji yang diberangkatkan oleh Persis tahun ini melebihi 700 orang jamaah. Mudah-mudahan kedepan seiring dengan ditambahnya kuota haji oleh pemerintah Saudi Arabia, jumlah Jamaah Haji yang bergabung dengan KBIH Persis pun dapat bertambah.
Menjelang keberangkatan Jamah Haji dari KBIH Persis ini, suasana di Mekah tengah dirundung duka karena peristiwa Badai Gurun yang meruntuhkan salah satu crane di sekitar Masjidil Haram. Peristiwa ini menewaskan puluhan korban dan ratusan lain menderita luka-luka. Peristiwa in memang sempat menimbulkan kekhawatiran terhadap sebagian Jamaah Haji yang hendak berangkat ke Baitullah tahun ini.
Terkait badai yang telah menimpa Madinah dan mekahini, hal ini tidak menghambat penerbangan jama’ah haji menuju tanah suci. “Kami tidak mau membuat panik dan khawatir para jama’ah dengan berita itu, hal ini diharapkan para jama’ah merasakan ketenangan ketika hendak melaksanakan ibadah haji nanti,”ujar Ust Asep dari KBIH Persis. Ia menambahkan, “Justru yang kami khawatirkan adalah sistem administrasi pemerintah Arab Saudi yang baru yang kami khawatirkan akan menghambat keberangkatan para jama’ah, karena mungkin adaptasi yang baru terhadap sistem yang baru”. Ia pun mendo’akan semoga semua hambatan tersebut dapat diatasi oleh seluruh pihak yang terkait.
Laporan: HusnaHisabaKholid