[Arsip - 21/10/21]
Garut, persis.or.id - Santri Pesantren PERSIS kembali menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini berasal dari Pesantren Persatuan Islam (PPI) 19 Bentar Garut.
Kini, beberapa alumninya mampu menembus berbagai universitas bergengsi yang ada di luar negeri. Mereka adalah Rizky Firmansyah yang diterima di Universitas Madinah Arab Saudi, dan Muhammad Azka Aswadi yang lulus di International University of Africa di Sudan.
Ada juga Ariza Tatim Muslim yang masuk ke Al-Qasimia University di Uni Emirat Arab (UEA), serta Syauqi Malika Faqih yang diterima di Universitas Al-Azhar Mesir.
Ustaz Imam Faturakhman, S.Ip., S.Pd selaku Humas PPI 19 Garut mengatakan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh anak didiknya tersebut.
"Kami mengucapkan alhamdulillah bahwa santri-santri dari PPI 19 Bentar Garut mampu berprestasi dan menunjukan terutama kepada PERSIS, bahwa pesantren ini konsisten untuk menjadi pelopor, memperjuangkan quran dan sunah," jelasnya kepada persis.or.id saat dihubungi, Selasa (19/10/2021).
Menurutnya, para santri seperti Rizki, Azka, Ariza, dan Syauqi saat masih bersekolah termasuk santri yang dapat menunjukan prestasinya dengan baik.
Melihat hal tersebut, Ustaz Imam berharap agar prestasi tersebut terus sejalan dengan visi dan misi pesantren, yakni mencetak kader perjuangan sebagai mujahid dan mujaddid, seperti yang dilakukan oleh founding father PERSIS.
Menurutnya, pihak pesantren hanya berkewajiban mengantarkan para santri agar bisa lebih baik lagi mencapai prestasinya, dan mengoptimalkan potensinya.
"Asatiz yang ada di PPI 19 Bentar Garut semata-mata bukan hanya ingin mencetak santri berprestasi, tapi betul-betul ingin mencetak kader dan santri yang tafaqquh fiddin," ungkapnya.
Adapun santri yang betul-betul menunjukan prestasinya, kata dia, itu merupakan fadilah dari Allah Swt. Oleh karena itu, dirinya berpesan bagi seluruh santri untuk senantiasa menjaga diri, menjaga nama baik pesantren, dan betul-betul bisa beramal soleh.
"Dan senantiasa sesuai pepatah Rasulullah saw, khairunnas anfauhum linnas bahwa kita itu tidak ada apa-apanya walau berprestasi kalau tidak bermanfaat bagi yang lain, terutama bagi agama. Dengan prestasi tersebut, tunjukan bahwa kita bisa lebih bermanfaat bagi agama kita," tandasnya.
Rasa bangga serupa ditunjukkan oleh Ustaz Muhlis, yakni Wakil Mudir/Wakil Ketua Kurikulum tingkat Mu'allimin. Dengan adanya prestasi tersebut, dia berharap agar para santri lainnya mendapatkan suntikan semangat berjuang dalam mencari ilmu, serta mampu menjaga izzah almamater.
"Lebih khusus lagi al-Islam, (yakni) dengan cara komitmen, konsisten, dan konsekwen menjalankan syari'at Islam dalam kehidupan sehari-hari sekalipun dibidang dan kompetensi yang berbeda," terang dia.
Selain itu, santri yang berprestasi diharapkan dapat menjadi shurotun mushagharatun Islam dalam memahami, mengamalkan Islam secara kaffah di masa depan, sesuai dengan ilmu yang di dapatkan.
"Para santri berprestasi, (jauh ke depan setelah selesai study mereka) tetap dapat berkontribusi dengan bentuk apa saja dalam memajukan dan meningkatkan almamater," harapnya. (AMR/FAR)