Jakarta, persis.or.id - Ketua Pimpinan Wilayah Persatuan Islam (PW PERSIS) DKI Jakarta Drs. K.H. Sofyan Munawar, memberikan amanat kepada dua puluh empat orang tasykilnya yang baru di lantik.
Setelah mengucapkan bai’at (ikrar janji) agar amanah dalam menjalankan tugas jamiyyah ini, dirinya meminta kepada seluruh tasykil agar menepati janjinya.
"Sesuai yang telah diucapakan di dalam bai’at yang baru saja kita ucapkan bersama-sama,” ujarnya Sabtu (17/9/20230).
Hal tersebut diungkapkan saat memberikan tausiyah pada pelantikan tasykil PW PERSIS DKI Jakarta masa jihad 2023-2028, di Islamic Center PP PERSIS Cipayung, Jakarta Timur.
K.H. Sofyan menegaskan, bai’at yang diucapkan jangan hanya berhenti di bibir saja, tetapi harus diimplementasikan dalam kinerja dan program kerja yang akan disusun bersama.
“Bai’at adalah salah satu bentuk ikrar janji, bahkan jual beli kita dengan Allah 'Azza wa jalla. Walaupun bai’at yang kita bacakan kepada jam'iyyah Persatuan Islam, akan tetapi pada hakikatnya bai’at yang kita ucapkan lebih untuk kepada Allah Swt,” tegasnya.
Ia mengutip surat Al-Fath ayat 10 yang artinya; “Siapa yang saya berbai’at kepada Nabi Muhammad Saw, sesungguhnya ia berbai’at kepada Allah SWT”.
Selanjutnya, ia meminta kepada seluruh anggota tasykil PW PERSIS DKI Jakarta untuk selalu memegang komitmen untuk menepati janji bai'at tersebut.
Karena menurutnya, itu adalah sebagian dari janji sebagai tasykil PW PERSIS DKI Jakarta untuk menjunjung tinggi, membangun, merawat, dan memelihara jam'iyyah PERSIS.
“Mari kita berkomitmen dengan sekemampuan dan sekuat-kuat tenaga kita,” ucap K.H. Sofyan.
Ia mengingatkan, telah banyak wasilah yang diberikan oleh jam'iyyah PERSIS untuk pada anggotanya.
"Contohnya, kita dikenal oleh orang, kita diundang oleh orang. Bahkan, di antara kita sudah ada yang jadi menjadi tokoh nasional. Itu semua karena wasilah dari jam'iyyah Persatuan Islam,” paparnya.
K.H. Sofyan berpandangan, ikhlas adalah kunci yang harus digaris bawahi dalam berjam'iyyah.
Ikhlas itu, kata dia, secara harfiah adalah tanpa pamrih, ini adalah suatu kekuatan yang tidak memiliki batas.
Ikhlas adalah energi yang tidak memiliki batas. Oleh karena, menurutnya, ikhlas saat bersunggung-sungguh dan rela berkorban dalam menjalankan amanah.
"Dengan ikhlas, kita tidak pernah berhenti untuk berjuang menegakkan kalimat Allah di jamiyyah Persatuan Islam," tambahnya.
Ikhlas di dalam jam'iyyah PERSIS menurut K.H. Sofyan tidak harus menjadi pengurus. Ia pun mengutip kisah Umar bin Khottob ketika memecat Kholid bin Walid dari panglima perang, dan diganti dengan sahabat lainnya.
"Apakah Kholid bin Walid berhenti berperang? Tentunya tidak, Kholid tetap ikut berperang. Karena Kholid bin Walid berperang karena Allah SWT, bukan karena Umar bin Khottob. Itulah hakikat ikhlas” tambahnya.
Terakhir K.H. Sofyan berpesan, agar membangun PW PERSIS DKI Jakata untuk lebih maju lagi, sesama tasykil harus memiliki ikatan hati yang sangat kuat, tanggung jawab, tidak merasa paling pintar, dan mau bekerja sama.
"Dan yang paling utama adalah ikhlas. Mau menjalankan amanah dengan tulus, karena amanah ini akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah Swt,” tutupnya. (/HL)
[]
Editor: Fia Afifah