Bandung, persis.or.id - Musyawarah Wilayah VII PERSIS Jawa Barat digelar Ahad, 27 November 2022 M, bertepatan dengan 3 Jumadil Awwal 1444 H di Hotel Preanger, Bandung.
Muswil VII dihadiri oleh peserta dari 27 Pimpinan Daerah PERSIS yang ada di Jawa Barat.
Pembukaan hajat lima tahunan ini dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Dr. H. Ridwan Kamil, beserta jajaran unsur pemerintahan di wilayah Jawa Barat. Hadir pula unsur ormas-ormas tingkat provinsi seperti dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, dan lainnya.
Dalam sambutannya, Ridwan Kamil menyampaikan banyak pesan kepada seluruh peserta muswil.
"Saat-saat ini kita sedang berduka. Ada lebih dari 320 orang warga Jawa Barat yang meninggal di Cianjur, kemudian disusul dengan berpulangnya gurunda (KH. Aceng Zakaria alm. Red)," tuturnya mengawali sambutannya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, sejumlah prestasi telah diraih Jawa Barat. Lebih dari 450 perhargaan diterima Jawa Barat selama 4 tahun.
"Untuk menjadi Jabar Juara Lahir Batin, harus disiapkan empat hal: fisik yang sehat, akal yang cerdas, sikap yang baik/ramah, serta spritual yang baik (FQ, IQ, EQ, dan SQ red.)," lanjut Ridwan Kamil.
Dalam acara pembukaan Muswil, Ketum PP PERSIS pun memberikan taujih kejamiyyahnya. Ia menyampaikan, eksistensi organisasi masyarakat (ormas) Islam di Indonesia merupakan sesuatu yang sangat positif.
"Kita telah dijadikan model oleh negara-negara lain. Di tengah heterogenitas yang ada, tetapi dapat hidup damai. Kita tengok Afganistan. Di dalamnya ada dua suku besar dan dua mazhab keagamaan, tetapi tidak dapat hidup damai seperti di Indonesia," jelas Jeje.
Ia menilai, eksistensi ormas yang di dalamnya ada imamah dan imarah yang kemudian mengendalikan resistensi dan peluang konflik yang mungkin terjadi.
"Selain itu, sistem musyawarah menjadi bagian penting guna menciptakan kedamaian," lanjutnya.
[]
(MN/dh)