Kisah Dibalik Pembangunan TK Persis 447 Samirono

oleh Reporter

03 Maret 2020 | 22:29

Lereng Merbabu memang sangat cantik. Pemandangan alam nan mempesona serta udara sejuk segar, membuat betah berlama-lama disini. Tapi dibalik pesonanya, tersimpan sejuta misteri, sejuta kisah yang terpendam.

Andai aku tak terjun langsung, menyapa warga lereng gunung cantik ini, rasanya juga tak percaya. Di lereng pegunungan nan dingin ini tersimpan kisah pilu yang tak terlepas dari kaitan sejarah.

Sebut saja namanya Pak Kirno (bukan nama sebenarnya). Seorang tukang yang turut membangun TK Persis Samirono. Pak Kirno berasal dari keluarga muslim, kakek buyutnya muslim semua. Tapi suatu ketika dia pernah tergoda untuk berpindah keyakinan alias murtad. Tapi Alhamdulilah saat ini Pak Kirno sudah bersyahadat lagi, sudah kembali dalam pangkuan Islam.

Yang membuat nyeri ulu hati Pak Kirno adalah putrinya hingga saat ini masih murtad. Putrinya dulu bersekolah di TK non muslim. Kemudian setamat TK rutin mengikuti bimbingan belajar gratis milik rumah ibadah non muslim. Dia merasa sangat nyaman di bimbel tersebut. Karena secara materi memang sangat menggiurkan. Tak hanya mendapat les gratis tetapi juga beasiswa, hadiah ultah, hadiah hari raya, peralatan sekolah dll.

Kini Pak Kirno merasa sangat bersalah. Itulah mengapa saat ini beliau begitu bersemangat turut serta dalam pembangunan gedung TK Persis Samirono. Berharap dengan adanya TK gratis ini bisa mengantisipasi kejadian memilukan seperti yang dialami putrinya. Berharap bisa mengurangi kasus pemurtadan dari bidang pendidikan.

Oh iya, para tukang yang bekerja membangun TK Samirono ini sangat luar biasa. Mereka meminta bayaran dibawah standar dengan harapan bisa mendapat amal jariyah. Upah tukang standar bebasan (tidak ngasih makan siang) normalnya 110 ribu, tapi mereka hanya minta 85 ribu.

Mereka juga sangat rajin. Meski hujan tetap berangkat. Dengan dipayungi terpal, mereka giat mencangkul pondasi lantai basement. Rencana basement akan digunakan sebagai gudang. Atau bisa juga sebagai kamar bagi guru pengabdian dari STAIPI Garut.

Sedangkan lantai atas akan digunakan sebagai Ruang Kelas TK A, TK B, Ruang guru, toilet. Estimasi dana yang dibutuhkan sekitar 130 juta. Bisa juga lebih. Saat ini alhamdulilah sudah terkumpul dana 80-an juta.

Selama dua Minggu ini sudah menghabiskan dana 25 juta. Lumayan juga ya. Semoga kami dimampukan membangun gedung TK gratis ini. Agar kelak kami mempunyai hujjah di hadapan Alloh, bahwa kami sudah berusaha....bahwa kami tak berpangku tangan melihat fenomena pendangkalan aqidah di lereng Merbabu

Kami mengajak rekan-rekan sekalian untuk berpartisipasi, bahu-membahu membangun gedung TK gratis ini. Semoga dalam setiap huruf hijaiyah yang dibaca, dalam setiap huruf latin yang dieja, dalam setiap angka yang ditulis, serta dalam setiap lantunan doa dan sholat anak-anak TK Persis Samirono akan terkirim pahala abadi bagi anda.

Barakallahufiikum

 

---------------------

 *Penulis: Widi Astuti

Transfer melalui:
Muamalat an. Persis: 549 0002210
Muamalat an. Widi Astuti: 508 0000396
Konfirmasi Transfer:
085759044497 (Kafilah Du'at-Semarang/ Ghina)

 

Reporter: Reporter Editor: admin