Bandung - persis.or.id, Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi (Kominfo) PP Persis, H. Jejen Jaenudin, M.Pd.I, menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan website resmi Persatuan Islam (persis.or.id) baru-baru ini.
"Sebagai four state, media bagi jam'iyyah Persis merupakan sebuah keniscayaan yang tak akan terbantahkan lagi, apalagi kalau kita melihat sejarah bahwa kelahiran Persis tidak terpisahkan dengan peran pendampinya, yaitu media. Salah satu yang masih mengeksiskan diri sebagai Media Dakwah Jam'iyyah; Majalah Risalah", ungkap H.Jejen mengawali.
Website Persis merupakan sebuah jawaban atas kegundahan dan krisis komunikasi yang selama ini terjadi di Jam'iyyah Persis. "Kita hanya menempati posisi ormas nasional ketiga dari segi urutan saja, bukan karena runtutan dan urutan kualitatif NU dan Muhammadiyyah. Persoalannya kita bukan tidak besar, bukan tak punya, bukan pula tak ada usaha, hanya kita miskin media, sehingga apapun yang kita lakukan dan rencanakan tidak pernah terpublikasi. Website Persis yang sudah berdiri sejak beberapa tahun yang lalu merupakan sebuah upaya untuk mengkomunikasikan Persis dengan dunia luar. Taun 2016 pasca Muktamar ini kita mencoba "menseriuskan" perjalanan Web tersebut agar bisa berjalan sesuai dengan kemestiannya", H.Jejen melanjutkan.
"Sampai hari ini progresnaya cukup bagus, hanya perbaikan SOP (Standar Operasional Prosedur) dan konten jangan sampai diabaikan.Termasuk bagaimana membangun kesadaran terutama di jajaran jam'iyyah, mulai dari PP hingga PJ agar mereka juga buka web kita, jangan sampai "kesiangan" dalam mengakses info jam'iyyah", papar H.Jejen.
"Ke depannya, kita juga akan mengaktifkan stokholder jam'iyyah yang ada untuk memperkaya konten website kita.
Embrionya, Web Persis akan berdiri secara mandiri sebagai media resmi milik jam'iyyah yang harus dikelola secara professional ; punya kantor sendiri, kesejahteraan tim yang memadai, dan Kominfo hanya memantau dan memerankan diri sebagai hardwarenya saja", ucap H.Jejen.
Beliau juga menyebutkan bahwa garapan PP Persis di Website bukan hanya persoalan mengakses konten dalam wujud kajian ilmiyyah dan berita jam'iyyah saja, tetapi urusan bisnis melalui iklan produk dan lembaga atau menjadi reseller produk yang diiklankan pun harus bisa kita bidik bersama.
"Terimakasih, teriring do'a kepada seluruh kru Website Persis yang sudah berjibaku banyak, mohon maklum dan maaf jika selama ini Jam'iyyah belum bisa "menghargai" keikhlasan dan belum bisa sama-sama dalam menjaga keikhlasan kita dalam mengelola Web Persis tersebut", pungkas H. Jejen Jaenudin. (HL & TG)