Bandung - persis.or.id, Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada hari sabtu (20/8) oleh para kepala sekolah SD, SMP dan SMA Persis di kantor PP Persis, menghasilkan sebuah konsideran. Konsideran dari FGD tersebut menitik beratkan pada 2 permasalah yang paling mengerucut; masalah database dan kurikulum.
Soal penertiban database sekolah Persis. "Setiap kepala sekolah atau mudir diminta mengirimkan database sekolah sesuai format Dapodik ke email Ketua Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Umum (Disdakmenum), Dr. Darwis, M.Pd. Tenggang waktu pengiriman database; tanggal 27 Agustus 2016. Dalam database tersebut mesti ditambahi; status bangunannya (wakaf atau belum) dan sejarah berdirinya sekolah tersebut", simpul Tarmullah Assabiq selaku moderator diskusi.
Adapun soal permasalahan kurikulum maka pelaksanaan atau penyelenggaraan pendidikan harus memuat kurikulum dari PP Persis. Pendidikan Persis harus ikut mewarnai kurikulum pendidikan yang diberikan oleh Diknas. Silabus SD, SMP dan SMA/SMK Persis perlu diformulakan dan dikemas kembali (repacking). Penyelenggara pendidikan Persis perlu melakukan Islamisasi sains/ilmu. Ada sekolah Persis yang memiliki kesulitan mengimplementasikan integrasi kurikulum antara PP Persis dan Diknas, maka perlu adanya workshop atau pelatihan khusus. Ada sekolah Persis yang belum memiliki kurikulum khusus pesantren. Perlu ada keseragaman kurikulum. Perlu adanya tim pengembang kurikulum Persis. Perlu adanya keseragaman nama Mata Pelajaran. "Penyusun Kurikulum/Silabus Persis dan Ahli perlu dihadirkan dalam workshop yang akan diselenggarakan kemudian", pungkas Tarmullah Assabiq. (/TG)