Bandung, persis.or.id - Pimpinan Pusat (PP) PERSIS melalui Bidang Tarbiyah dan Bidgar DIKTI menerima kunjungan dari Universitas Sultan Syarif Ali (UNISSA) Brunei Darussalam, Kamis (27/10/2022), di kantor PP PERSIS, Jl. Perintis Kemerdekaan No. 2, Bandung.
Agenda utama kunjungan ini membahas seputar pola pendidikan perguruan tinggi di PERSIS dan UNISSA. Karena itu, dalam menerima kunjungan tersebut Bidang Tarbiyah juga mengundang para ketua dan Wakil Ketua I Bidang Akademik dari berbagai Perguruan Tinggi di Jamiyyah PERSIS, mulai dari STAI PERSIS Bandung, STAI PERSIS Garut, STIT Al-Hidayah Tasikmalaya, hingga Universitas Persatuan Islam (UNIPI).
Acara dipimpin oleh Ketua Bidgar Dikti PERSIS Dr. H. Nurmawan, M.Ag. Adapun sambutan dan ucapan selamat datang atas nama Bidang Tarbiyah disampaikan langsung oleh Ketua, Dr. Tiar Anwar Bachtiar, M.Hum. Dalam kesempatan tersebut, sambutan diberikan juga oleh Prof. Maman Abdurahman, MA sebagai penasihat PP PERSIS.
Menurut Dr. Tiar, pertemuan ini sangat penting bagi kedua belah pihak, terutama untuk menambah jejaring dan pengembangan institusi, SDM, dan sebagainya.Selain itu, Dr. Tiar juga memaparkan secara singkat sejarah dan profil PERSIS.
Adapun sambutan dari perwakilan pihak tamu disampaikan oleh Prof. Dr. Anis Malik Toha, tenaga pengajar UNISSA asal Indonesia. Menurutnya, lawatan ke PP PERSIS merupakan bagian dari agenda tim UNISSA selama berada di Indonesia.
Prof. Anis menambahkan, secara khusus lawatan ke PERSIS ini, terutama dengan berbagai perguruan tinggi yang dimilikinya bisa menjalin suatu kerja sama yang baik antara kedua belah pihak, utamanya dalam bidang riset, publikasi, jurnal, maupun pertukaran mahasiswa melalui program short course atau program lainnya.
Di sisi lain, Dekan Fakultas Ushuluddin UNISSA, Dr. Hj. Sri Rahayu Nurjanah binti Haji Dollah mengaku merasa bahagia dan beruntung bisa berkunjung ke PP PERSIS, karena sebelumnya dirinya tidak mengenal PERSIS. Namun, setalah berkunjung dan mendengar paparan tentang sejarah dan profil PERSIS, dirinya merasa kagum terutama dalam aspek khazanah keilmuan PERSIS yang ternyata sangat kaya. Apa yang diungkapkan Dr. Sri tampak juga diamini oleh tamu yang lainnya.
Kekayaan khazanah keilmuan PERSIS ternyata menjadi topik menarik dan inti pembahasan. Sebab, ini bisa menjadi peluang besar bagi UNISSA untuk melakukan riset terhadap karya-karya ulama PERSIS yang ikut mewarnai corak pemikiran Islam di tanah melayu.
Disela obrolan setelah acara, beberapa tamu dari Brunei mengungkapkan, ke depannya di UNISSA Brunei harus ada tesis atau disertasi yang membahas konsep akidah menurut A. Hassan, sebagai bahan perbandingan terhadap konsep akidah dari para ulama lain yang selama ini dikenal di UNISSA atau Brunei secara umum.
Acara pertemuan diakhiri dengan sesi pemberian cenderamata dari kedua belah pihak dan foto bersama seluruh peserta.
[]
(Kontributor: Taufik Apandi/dh)