Banten, persis.or.id - Ketua DPD RI, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi tema yang diangkat oleh Hima Persatuan Islam (PERSIS), dalam kegiatan Muktamar X.
Dirinya mengatakan bahwa dalam diskusi yang digelar dalam Muktamar Hima PERSIS X yang bertajuk "Bangkit, Bersatu, Indonesia Maju", merupakan hal yang sangat menarik karena dapat merawat nalar kritis mahasiswa sebagai salah satu upaya menuju Indonesia maju.
"Karena tema tersebut memiliki dua inti yaitu yang pertama mahasiswa harus kritis, yang kedua daya kritis mahasiswa tersebut diyakini akan membawa Indonesia lebih maju," ungkap La Nyalla saat memberikan pendapatnya secara online, pada Selasa (20/03/2022).
Sebab, La Nyala merasa khawatir dengan adanya organisasi-organisasi Islam di Indonesia yang tidak menyambut dengan suka cita keputusan PBB yang secara resmi menetapkan 15 Maret sebagai Hari Anti-Islamophobia
"Bagi umat Islam hal itu seharusnya menjadi peristiwa luar biasa, seharusnya sebagai momentum untuk ditindaklanjuti. Karena keputusan tersebut bagaikan membebaskan umat Islam dunia, dan Indonesia khususnya dari himpitan yang selama ini dirasakan yaitu agenda setting untuk menciptakan ketakutan masyarakat terhadap Islam," ucapnya.
Seperti yang diketahui, saat ini Islam mempunyai stigma sebagai teroris, radikal, serta intoleran. Pada puncaknya, ada kelompok yang membenturkan Islam dengan pancasila.
"Islam distigma sebagai teroris, Islam distigma radikal dan Intorelan, bahkan diminta untuk dipisahkan dari spirit bernegara, sampai puncaknya kita merasakan adanya kelompok yang membenturkan vis a vis Pancasila dengan Islam, " terangnya.
Padahal menurutnya, tidak ada satu pun tesis yang menyatakan bahwa Islam bertentangan dengan Pancasila hingga saat ini.
"Padahal tidak ada satu tesis pun yang menyatakan Islam bertentangan dengan pancasila. Itu adalah dampak dari propaganda Islamophobia, tetapi sekali lagi sayangnya di Indonesia penyambutan (anti-Islamophobia) nyaris tak terdengar," jelasnya.
Oleh karena itu, La Nyala berharap agar Hima PERSIS mempunyai nalar kritis melihat perjalan bangsa dengan spirit teologis dan kosmologis terhadap konsistensi negara dalam sila pertama Pancasila.
"Saya berharap, Hima PERSIS sebagai organisasi mahasiswa Islam meletakan nalar kritis dalam melihat perjalanan bangsa ini dari perspektif kebijakan berpijak kepada spirit teologis dan kosmologis, sejauh mana negara ini konsisten dengan sila pertama dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa," harapnya.
Reporter: Amir Hamzah, Diki Mufidz
Editor: Fia Afifah