Bandung - persis.or.id, Masih berbicara tentang potret sosial tentang umat Islam yang menjadi korban penindasan. Saat menjadi mayoritas saja umat Islam bisa menjadi mayoritas yang dikendalikan dan menjadi korban anarkisme sebuah golongan. Apalagi saat menjadi minoritas, terkhusus melihat kasus penindasan yang masih terjadi pada umat Islam di Rohingya.
Menyoal hal tersebut, Atip Latipulhayat, SH., L.LM., P.hD turut bicara. Beliau mendorong untuk melakukan sesuatu misalnya menekan pemerintah agar mendesak ASEAN terkait pelanggaran HAM yang terjadi di negara Myanmar tersebut. "Kasus Muslim Rohingya jelas-jelas merupakan pelanggaran berat HAM yang harus disikapi oleh masyarakat internasional secara benar dan bertanggung jawab. Untuk umat Islam Indonesia sebaiknya menekan pemerintah agar mendesak ASEAN untuk mengevaluasi keanggotaan Myanmar di ASEAN karena sudah melakukan pelanggaran berat HAM", Atip menuturkan.
Atip pun turut berharap kepada Persatuan Islam (Persis) untuk melakukan upaya konkret. "Khusus
untuk Persis sebaiknya melakukan upaya yang konkret misalnya mendatangi Kementrian Luar Negeri, Kedubes Myanmar, Sekretariat ASEAN, melakukan lobi-lobi dengan organisasi Islam semisal OKI", pungkasnya. (HL & TG)