Lima tahun menjelang seabad berdirinya jamiyyah Persatuan Islam (Persis), 12 September 2023, Persis akan menggelar Silaturrahim Akbar Keluarga Besar Persatuan Islam, pada hari Sabtu tanggal 24 Februari 2018 di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Bandung.
Silaturrahim itu, tentu tidak memiliki tujuan politik menjelang Pilkada 2018, karena Persis bukan partai politik. Silaturrahim itu, untuk mengukuhkan persatuan, mengokohkan persaudaraan, dan menguatkan tali silaturrahim, serta menggelorakan semangat perjuangan, disaat Persis baru saja kehilangan kader terbaiknya, ustad Prawoto Allahu yarham karena dibunuh oleh seseorang yang tidak punya rasa kemanusiaan.
Pemilihan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, juga memberi inspirasi akan perjuangan para santri, para ulama, dalam menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Persis yang didirikan di Bandung Jawa Barat pada tanggal 12 September 1923, telah menginspirasi perjuangan para pendiri negeri ini. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama, berguru kepada Ahmad Hassan, guru utama Persis yang kisahnya diabadikan oleh Soekarno dalam buku "Dibawah Bendera Revolusi" dalam satu bab khusus, surat surat islam dari endeh, dari Soekarno kepada Tuan Hassan.
Mohammad Natsir, tokoh Persis yang lain, juga menggagas "Mosi Integral Natsir" untuk mengembalikan negara Indonesia dari Republik Indonesia Serikat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lahirnya NKRI, adalah gagasan brilian Natsir yang juga tokoh Persis.
Demikian pula, ramainya isun kebangkitan PKI akhir akhir ini, mengingatkan kita kepada KH. Isa Anshary, ketua umum Persis di tahun 1950 an yang dikenal dengan julukan "Singa Mimbar" yang melahirkan Front Anti Komunis.
Nilai nilai dan semangat jihad jamiyyah dalam menegakkan NKRI, nampaknya perlu disyiarkan. Negeri ini berdiri, bukan hanya sumbangan dua ormas besar, NU dan Muhammadiyah, tetapi juga Persis dan puluhan ormas lainnya yang lahir sebelum negeri ini berdiri.
Sabtu ini, saya membayangkan puluhan ribu hingga ratusan ribu anggota dan
Simpatisan Persis akan datang dari berbagai penjuru, menghijaukan kota Bandung, menggemakan semangat perjuangan islam untuk NKRI. Darah yang menetes dari as syahid Prawoto, menginspirasi pentingnya persatuan dalam menegakkan islam.
Sabtu ini, adalah momentum kebangkitan Persatuan Islam. Mari kita satukan Langkah agar jelas Arah, Bulatkan Tekad demi Ukhuwah yang Nikmat, Kepalkan Tangan tanda siap menguatkan perjuangan. Di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat mari kita Kokohkan Soliditas, Kukuhkah Ukhuwah, Lindungi Kerukunan Beragama, Tolak Teror Terselubung, Save Ulama, Save Penjaga Ulama, dan mari kira wujudkan Keamanan dan Kenyamanan bagi kehidupan islam di rumah besar NKRI
Oleh Prof Dr H Dadan Wildan.
Sekretaris Majlis Penasehat PP Persis.