Tasikmalaya - persis.or.id, Balekota Tasikmalaya dikelilingi bendera merah kelati yang dilengkapi puluhan spanduk bertuliskan selamat dan sukses Musda V Hima-Himi Persis Tasikmalaya raya, jumat (16/12/2016).
Pergerakan kemahasiswaan Islam di Tasikmalaya terlihat semakin dinamis dan progresif. Tidak melulu berkutat dengan buku dan dunia internal kampus, kini Mahasiswa Tasikmalaya bergerak menjadi penyambung aspirasi ummat dan turut memberi andil bagi pembangunan moralitas Islami di atas keilmiyahan berfikir dan kelurusan dalam iman.
Wujud tersebut diperlihatkan oleh puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis) Tasikmalaya raya.
Kemarin (16-17/12/2016), dengan tema menegaskan arah dan haluan gerak kota santri, mereka telah menggelar Musyawarah daerah (Musda) ke-5.
Dihadiri oleh berbagai elemen OKP, Ormawa dan tokoh-tokoh penting di Tasikmalaya, acara kemarin berhasil menelurkan cita gerakan Hima Persis Tasikmalaya raya semakin matang ke depan.
Acara dibuka oleh ketua PD. Persis kota Tasikmalaya dihadapan 300 peserta. Secara tertib, acara dilanjutkan dengan seminar simposium politik pada siang bakda jum'at, lalu ditutup dengan agenda Futsal seluruh keluarga besar Hima Persis Tasikmalaya raya pada waktu malamnya.
Adapun agenda pokok Persidangan dan Laporan Pertanggung jawaban (LPJ) dilangsungkan pada hari Sabtunya dari pagi-pagi sampai sore.
Nashrul hidayatullah, ketua PD. Hima Persis Tasikmalaya raya dalam khutbah penutup menyampaikan, sudah saatnya Hima Persis menempa kualitas diri untuk menjadi intelektualis dan tranfomator sosial serta menjadi agen-agen perubah iklim politik. Ketiganya itu, nenurut Nashrul, merupakan jati diri yang harus melekat dalam karakter seluruh kader Hima Persis Tasikmalaya raya.
Musda V melahirkan pimpinan baru Hima Persis untuk 1,5 tahun ke depan. Ialah Mahasiswa aktif dari Unigal-Ciamis, saudara Nanang Indrawan terpilih menakhodai Hima Persis Tasikmalaya raya untuk periode selanjutnya. dalam Khutbah iftitahnya Nanang menegaskan pentingnya keihkhlasan dalam berjuang dna berkorban.
"Sejauh yang saya yakini, bahwa Hima Persis Tasikmalaya raya bisa berdiri sampai hari ini disebabkan ada banyak peluh-peluh keikhlasan seluruh kadernya dalam berjuang dan berkorban. Hal demikian juga yang akan kita tanamkan dan teruskan. Ke depan, dengan kita saling membahu, mari kita bawa mahasiswa dan ummat ke dalam peradaban yang kita cita-citakan." tegas Nanang dalam khutbah pembukanya.
Dalam intelektualitas, kultur dialektika dan literasi akan menjadi konsen dibudayakan. Dalam soal sosial, kepekaan yang berwujud advokasi akan direalisasikan secara massif. Sementara dalam politik, mereka akan menggalakan politik etik dan agamik Islam.
Setelah penutupan, puluhan kader Hima Persis tersebut berpindah ke tempat lain dan menikmati guling kambing yang difasilitasi oleh allumnus Hima Persis Tasikmalaya raya. (/Z3)