Bidang Tarbiyah PP PERSIS mengadakan acara pembekalan bagi santri-santri Pesantren Persatuan Islam (PPI) yang berminat untuk melanjutkan studi ke Timur Tengah, khususnya ke Universitas Madinah, Kerajaan Arab Saudi.
Acara pembekalan sekaligus penandatanganan fakta integritas tersebut diadakan di Aula Kantor PP PERSIS, Viaduct Bandung, pada Sabtu, 22 Oktober 2022 M. Acara yang digagas Bidang Tarbiyah itu diarahkan langsung oleh Sekretaris Umum PP PERSIS Al-Ustaz Dr. H. Haris Muslim, MA dengan didampingi Sekretaris Bidang Tarbiyah, Al-Ustaz Dr. Pepen Irpan Fauzan, M.Hum.
Ada dua puluh dua santri PPI yang mendapatkan rekomendasi PP PERSIS untuk melanjutkan studi ke Universitas Madinah, Arab Saudi. Ke-22 santri tersebut berasal dari PPI 1 Pajagalan (Bandung), PPI 45 Rahayu (Bandung), PPI 67 Benda (Tasikmalaya), dan PPI 110 Mambaul Huda (Bandung). Ada satu orang yang khusus berasal dari Pemuda PERSIS Solokan Jeruk, Kab. Bandung. Peserta terbanyak berasal dari PPI 67 Benda, yakni sebelas orang santri.
Acara pembekalan santri dibuka oleh Ustaz Dr. Pepen Irpan Fauzan yang mewakili Bidang Tarbiyah selaku penanggung jawab acara tersebut. Sementara itu, Al-Ustaz Dr. Haris Muslim memberikan tausiyah sekaligus pengarahan bagi para santri PPI yang akan menerima surat rekomendasi kelanjutan studi ke Timur Tengah tersebut.
Dalam tausiyahnya, Al-Ustaz Dr. Haris Muslim memberikan apresiasi sekaligus motivasi bagi para santri. Al-Ustaz Haris berharap supaya para santri sungguh-sungguh belajar di Timur Tengah. Jadikan kesempatan studi di Timur Tengah itu untuk mengembangkan wawasan dan pengalaman berharga serta kemandirian.
“Jangan sampai ketika studi di Timur Tengah, malah tetap terus berkomunikasi dengan sesama pelajar dari Indonesia lagi. Jadinya, tetap bicara bahasa lokal, bukan bahasa Arab,” kata Ustaz Haris mengingatkan para santri. Ustaz Haris memberikan motivasi sekaligus tips menjadi mahasiswa sukses di Timur Tengah.
“Manfaatkan betul ketika studi di sana. Hendaknya rajin berdiskusi dengan mahasiswa-mahasiswa lintas negara. Belajar secara talaqqi kepada syeikh-syeikh di Timur Tengah,” nasehat Ustaz Haris.
Tidak lupa, Ustaz Haris meminta para santri untuk menjadi kader terbaik PERSIS. Ustaz Haris menceritakan semasa dulu kuliah jenjang sarjana di Timur Tengah. Beliau mendapatkan surat rekomendasi dari KH. Latief Muchtar, MA., yang menjadi Ketua Umum PP PERSIS waktu itu.
Ketika ustaz Haris telah menyelesaikan studinya, ia Kembali menghadap ke PP PERSIS. Waktu itu, Ketua PP PERSIS telah berganti ke KH. Shiddiq Amien. Sebagai kader PERSIS yang beradab, ia lapor ke Ustaz Shidiq sekaligus meminta arahan. Ustaz Shidiq menerima dan mengarahkannya untuk aktif di PC PERSIS dimana ia tinggal.
“Aktif dan kembangkan cabang PERSIS,” begitu nasehat dan arahan Ustaz Shidiq yang masih terus diingat oleh Ustaz Haris. “Jadi, kalian pun nantinya mesti seperti itu, ya!” permintaan Ustaz Haris yang langsung disanggupi oleh seluruh santri dengan bersemangat.
Pada bagian lain, Ustaz Pepen yang baru dilantik sebagai Sekretaris Bidang Tarbiyah periode 2022-2027 menyampaikan tiga poin.
Pertama, apresiasi bagi para santri PPI yang hendak melanjutkan studi ke Timur Tengah.
Kedua, Ustaz Pepen menegaskan bahwa santri-santri PPI adalah kader-kader PERSIS yang mesti menjaga nama baik Jam’iyyah ketika sedang melaksanakan studinya, salah satunya dengan cara menorehkan prestasi yang gemilang. Para santri juga mesti kembali aktif ke Jam’iyyah ketika telah selesai masa studinya.
Ketiga, terkait prosedur penerbitan surat rekomendasi PP PERSIS. Prosedur tersebut diawali dengan surat permohonan yang bisa berasal dari lembaga pesantren tempat asal studi santri, maupun dari Pimpinan Cabang (PC) PERSIS/Bagian Otonom di mana santri tersebut tinggal.
Selanjutnya, para santri mesti menandatangangi Fakta Integritas yang berisi komitmen untuk belajar sungguh-sungguh serta aktif di Jam’iyyah ketika telah selesai masa studinya. Proses terakhir adalah mengikuti pembekalan sekaligus serah terima surat rekomendasi PP PERSIS.
Lebih jauh, Ustaz Pepen menyatakan terkait strategi dan pembenahan pengiriman para santri PERSIS untuk studi lanjut ke Timur Tengah. Di antaranya terkait dengan komunikasi dan pembinaan yang dirancang terus terjalin antara PP PERSIS dengan para pelajar yang sedang studi di Timur Tengah. Strategi itu baik secara langsung dengan diskusi media online secara terjadwal, maupun dengan cara insidental, disisipkan setiap kali ada acara kunjungan PP PERSIS ke Timur Tengah.
Strategi lainnya, terutama terkait komunikasi dan penguatan jaringan, maka Bidang Tarbiyah PP PERSIS akan mengangkat anggota Kelompok Kerja (Pokja) Tabiyah PERSIS Khusus di Timur Tengah. Pokja Tarbiyah Khusus ini berasal dari para mahasiswa senior yang sedang melaksanakan studi jenjang strata S-2 di Timur Tengah. “Mereka menjadi semacam ‘Atase Pendidikan’ PERSIS di Timur Tengah,” pungkas Ustaz Pepen.