Bandung - persis.or.id, Ketua Lembaga Kajian Turats dan Pemikiran Islam PP Pemuda Persis, Ginanjar Nugraha, dalam kunjungan safari jamiyyah pada hari ahad (14/8) di PD Pemuda Persis Kabupaten Bandung menyampaikan bahwasanya pengkaderan dewan hisbah tak cukup mengandalkan by Nature (alami), melainkan harus juga harus ada upaya by Design (sengaja dibentuk dan dikader, red).
Dewan Hisbah di organisasi Persatuan Islam memegang kedudukan yang teramat penting. Dewan hisbah sebagai benteng terakhir pemikiran Persis menjadi kekhawatiran tersendiri. Mengingat selama ini lumbung kader pemuda persis lebih didominasi oleh tipe kader Da'i, sedangkan tipe kader Ulamanya masih perlu ditingkatkan jumlahnya. "Kader Dewan Hisbah harus juga ditempuh dengan cara By Design, kita upayakan adanya pengkaderan yang terstruktur dari pemuda persis untuk menjadi anggota dewan hisbah kedepannya, tak cukup mengandalkan By Nature alami seperti mengalir adanya", tutur Ginanjar Nugraha.
Kekhawatiran tersebut coba diakomodir oleh Lembaga Kajian Turats dan Pemikiran Islam PP Pemuda Persis dengan adanya fokus kajian ushul fiqih dan ulumul hadits. Serta telah terbentuknya 3 pusat kajian; pusat kajian ushul fiqih, pusat kajian hadits dan pusat kajian sastra.
"Meskipun banyak yang berkata, kami butuh gerakan nyata bukan gerakan maya pemuda Persis. Namun saya tegaskan bahwa, Kita perlu gerakan nyata dan maya dalam bergerak. Karena setiap orang saat ini tak bisa terlepas dari Handphonenya. Sebab itu, kita perlu juga menyentuh gerakan digital", pungkas Ginanjar. (/TG)