Bandung, persis.or.id - Tim Bina Muallaf Center (BMC) Persatuan Islam menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Tasykil BMC. Kegiatan yang diselenggarakan di pesantren Holistik al-Muthmainnah ini dikemas dalam bentuk mukhayyam. Para Tasykil BMC mengikuti kegiatan dengan baik hingga Ahad 2 Desember 2023.
Pukul 09.00 WIB acara dimulai dengan dipimpin sekretaris BMC yaitu ustadz Nana Supriatna. Setelah dibuka dilangsungkan pembacaan Ayat Suci Alquran. Kemudian disampaikan berbagai sambutan. Yang pertama dari Ketua Panitia yaitu ustadz Handi Handrian.
Sebagai Ketua Panitia ustadz Handi berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penyelenggaraan TOT ini. Ia pun meminta maaf terhadap berbagai hal yang tidak berkenan. "Kami mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan dalam penyelenggaraan acara ini," ujar ustadz Handi.
Sambutan kedua diberikan Ketua BMC yaitu Drs. H. M. Yamin, MH. Alumni Pesantren PERSIS Pajagalan ini menyampaikan terima kasih kepad Panitia, peserta dan para donatur. "Selamat datang dan terima kasih atas peran berbagai pihak. Semoga ini dicatat di sisi Allah sebagai amal saleh,"
Bah Yamin, sapaan akrab ketua BMC, mengingatkan pula para Tasykil BMC mengenai keharusan menjaga keikhlasan dan rela berkorban. “Tugas kita sebagai tasykil BMC, ialah membina dan membimbing para muallaf sejak bersyahadat sampai mereka masuk dalam jamaah. Kita berikrar akan terus berjuang bersama para muallaf sampai gerbang kesholehan. Ke depan muallaf juga diharapkan menjadi ujung tombak mujahid da'wah,” ucap Bah Yamin.
Usai pembukaan dilangsungkan berbagai materi dan kegiatan. Diantara pemateri yang hadir ialah ustadz Zae Nandang, ustadz Drs. Uus Muhammad Ruhiyat, ustadz Teten Muhammad Romli, M.Pd.I., ustadz Ucu Najmudin, ustadz Anwarudin, dan Dr. Yusup Tajri. Para pemateri tersebut menyampaikan mengenai akidah, ibadah, akhlak, dan dakwah Persatuan Islam.
Sebagai bagian dari Bidang Dakwah PP Persis maka keberadaan BMC sangat strategis. Ustadz Drs. Uus Muhammad Ruhiyat selaku Ketua Bidang Dakwah berharap besar kepada BMC.
“Bina Muallaf Center adalah lembaga sayap dari Bidang Garapan Dakwah Daerah Terpencil (D2T). Keberadaannya sangat diperlukan untuk membentengi umat dari gerakan pemurtadan dan penyesatan. BMC tentu harus terus melebarkan sayapnya. Kita harus melakukan observasi ke daerah lain yang masif seperti Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Ambon, NTT dll. Mudah-mudahan upaya BMC dalam menjaga aqidah dan menyelamatkan umat dari keyakinan sesat ini mendapat pahala sebagaimana yang dijanjikan yaitu lebih baik dari harta yang dibangga-banggakan,” jelas ustadz Uus. (/Yusri)