Perlunya Pengembangan Dakwah di Daerah Terpencil, STAIPI Bandung Tandatangani Kerjasama Dakwah.

oleh Reporter

25 Mei 2018 | 07:21

Bandung - persis.or.id, Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Persis Bandung bersama Alumni Asy-Syifa Fakultas Kedokteran UNPAD Bandung dan Baitul Mall Hidayatullah (BMH) Perwakilan Provinsi Jawa Barat menandatangani piagam perjanjian kerjasama dakwah dengan fokus pemberdayaan masyarakat terpencil di Indonesia.

Kerjasama yang ditandatangani pada Rabu 23 Mei 2018 itu, dilatarbelakangi oleh adanya kesamaan visi tentang perlunya pengembangan dakwah di daerah-daerah terpencil secara sistematis, terarah, dan terpola ke seluruh pelosok Indonesia.  

Hal itu karena beberapa daerah terpencil di Indonesia, tidak dipungkiri telah menjadi lahan pengembangan misi agama-agama lain. 

Kolaborasi tiga lembaga tersebut diharapkan menjadi model pengembangan dakwah sinergi antar berbagai kekuatan yang ada.

STAIPI Bandung lebih kepada penyiapan sumber daya dakwah yang akan menjadi duta da’i ke daerah-daerah.

Alumni Asy-Syifa FK UNPAD, selain mensuport aspek pembiayaan juga memberikan pelatihan kepada da’i berupa keterampilan pengobatan ke masyarakat seperti dasar-dasar herbal dan akupresur. 

Sedangkan Baitul Mall Hidayatullah (BMH) lebih kepada aspek pembiayaan dan penetapan wilayah prioritas yang perlu segera dilakukan pembinaan.

Sebagai tahap awal kegiatan, telah ditentukan daerah Garut Selatan dengan tiga titik daerah yang akan menjadi fokus binaan dakwah.

Ketiga titik itu ada di Desa Girimukti, Pamalayan, dan Gunung Tumpeng di Kecamatan Cisewu. 

Sedangkan para da’i yang akan diutus, tengah dilakukan pelatihan selama tujuh hari dalam rangka penguatan pemahaman aspek strategi dakwah dan keterampilan pengobatan masyarakat dalam bentuk herbal dan akupresur.

Dalam sambutannya, Ketua STAI Persis Bandung Dr. H. Nurmawan, M. Ag. berharap bisa lebih matang dan tertenagai-nya misi dakwah di pelosok-pelosok negri ini.

"Kerjasama dakwah ini diharapkan kegiatan dakwah ke daerah-daerah  tidak sporadis, tetapi lebih terencana dan terukur, dan dengan dibekali ketrampilan da'i dalam pengobatan,  masyarakat akan lebih mudah menerima aktifis-aktivis dakwah PERSIS", ungkap Nurmawan.

Piagam kerjasama itu ditandatangani oleh pimpinan ketiga belah pihak di kampus STAIPI Bandung.

Penandatangan dari STAIPI Bandung oleh Dr. H. NURMAWAN, M.Ag., Alumni Asy-Syifa FK UNPAD oleh dr. H. SLAMET RIYADHI, MBA., dan BMH Perwakilan Provinsi Jawa Barat oleh  RAHMAT HIDAYAT, SE. (*)

Reporter: Reporter Editor: admin